Nakita.id.- Transfats atau lemak trans, dianggap oleh kebanyakan dokter sebagai jenis lemak terburuk/jahat yang dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (baik).
Kondisi ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Lemak jahat ini meningkatkan risiko penyakit bahkan ketika dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Baca Juga : Walaupun Lezat, Ini Bahayanya Terlalu Sering Konsumsi Lemak Trans
Asal Moms tahu, makanan kaya lemak trans adalah produk yang pertama kali diproses dengan lemak terhidrogenasi.
Lemak trans tahan terhadap panas tubuh oleh sebab itu dapat mengeras dan menumpuk di pembuluh darah, menyebabkan residu. Dapat dikatakan bahwa transfat memblokir vena.
Penyumbatan pembuluh darah jantung, terutama dengan lemak ini, berpotensi mengarah ke penyakit jantung.
Menurut para peneliti di Harvard School of Public Health di Boston, perempuan yang mengonsumsi terlalu banyak transfat memiliki risiko 50% lebih besar terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit.
Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal, 10 Bahan Alami Ini Efektif Perangi Kanker Paru
Transfats dapat bertahan di suhu ruang untuk waktu yang lama tanpa kerusakan, yang berarti umur simpan yang lebih lama sehingga menguntungkan produsen.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR