Nakita.id - Duka mendalam tengah menyelimuti keluarga besar Indro Warkop.
Sang istri, Nita Octobijanthy meninggal dunia pada Selasa(9/10/2018) pukul 20.22 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre.
Mendiang Nita mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang telah dideritanya selama setahun belakangan.
Saat divonis pertama kali, kanker paru-paru Nita sudah cukup berat yakni stadium 4, karena tidak terdeteksi sejak dini.
Indro Warkop mengungkapkan bahwa sel kanker yang bersarang di tubuh Nita saat itu sudah menyebar ke bagian liver dan hatinya.
Kerap diidentikkan dengan laki-laki perokok, siapa sangka kanker paru juga bisa mengintai perempuan.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
Kanker paru menjadi penyebab tertinggi kematian pada perempuan, bahkan jumlahnya melebihi kanker payudara dan kanker ovarium.
Penelitian telah menemukan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker paru misalnya kebiasaan.
Untuk itu, Moms dan Dads sebaiknya meninggalkan kebiasaan berikut ini agar dapat terhindar dari penyakit mematikan.
Merokok
Menjadi aktivitas yang menyenangkan di era kini, merokok adalah penyebab wahid seseorang bisa terserang kanker paru-paru.
Di Amerika Serikat, merokok dikaitkan dengan sekitar 80 hingga 90% kasus kanker paru-paru.
Mengonsumsi produk tembakau lain seperti cerutu atau pipa juga meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Baca Juga : Dianggap Lebih Sehat, Ternyata Uap Rokok Elektrik Mengandung Racun Berbahaya ini
Orang yang merokok memiliki risiko 15-30 kali lebih mungkin terkena kanker paru-paru dan meninggal dibandingkan orang yang tidak merokok.
Tidak hanya kanker paru-paru, merokok dapat menyebabkan kanker hampir di seluruh bagian tubuh.
Racun dalam sebatang rokok dapat mengakibatkan kanker mulut dan tenggorokan, esofagus, lambung, usus besar, rektum, hati, pankreas, laring, trakea, bronkus, ginjal dan pelvis ginjal, kandung kemih, dan leher rahim, dan leukemia myeloid akut.
Si perokok pasif
Tak hanya seseorang yang merokok langsung, orang lain yang berperan sebagai perokok pasif juga berisiko mengidap kanker.
Asap rokok dan bahan kimia berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak, infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga, dan serangan asma pada bayi dan anak-anak.
Paparan zat radon
The Environmental Protection Agency mengatakan, bahwa radon merupakan penyebab utama kanker paru setelah rokok.
Baca Juga : Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Gas ini tak terlihat, tidak bisa dicicipi bahkan tak tercium baunya.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), radon terlah berkontribusi terhadap sekitar 20.000 kasus kanker paru-paru setiap tahun.
Seseorang dapat terpapar radon di rumah atau bangunan yang dibangun di atas tanah atau batu dengan karakteristik radioaktif tinggi.
Gas yang dihasilkan oleh tanah atau batu bisa masuk ke dalam bangunan melalui retakan di dinding atau fondasi rumah.
Radiasi di dada
Orang yang pernah menjalani perawatan radiasi di dada mereka (biasanya untuk jenis kanker lain), juga memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker paru kendati tidak merokok.
Ventilasi udara di rumah yang buruk
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia masih memasak dengan bahan bakar padat (kayu dan batu bara) di atas api terbuka.
Baca Juga : Inilah 8 Kesalahan Memasak Ayam, Efeknya Berbahaya Untuk Kesehatan
Bayangkan jika dapur tak memiliki ventilasi udara yang baik, asap dan gas beracun akan terjebak dalam rumah yang berkontribusi terhadap penyakit kanker paru-paru.
Perempuan dan anak-anak menjadi pihak yang lebih mungkin terkena dampak 'jebakan polusi dalam ruangan ini', karena mereka amat dekat dengan aktivitas memasak dalam keseharian.
Untuk itu, penting bagi Moms membuat ventilasi udara rumah yang baik salah satunya membiarkan sinar matahari dapat masuk ke rumah dengan mudah.
Konsumsi seplemen tertentu
Para ilmuwan mempelajari berbagai makanan dan suplemen yang memiliki kaitan erat dengan meningkatnya risiko kanker satu ini.
Perokok yang mengonsumsi suplemen beta-karoten memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru yang jumlahnya lebih besar.
Paparan zat kimia dalam air minum
Bagaimana metode Moms dalam pemenuhan konsumsi air minum di rumah?
Baca Juga : Bukan Hanya Pelengkap Makanan, Ini Fungsi Cemerlang Saos Tomat untuk Bersihkan Rumah!
Faktanya, air minum juga dapat menjadi faktor penyebab seseorang berisiko mengidap penyakit kanker.
Utamanya jika meminum air dari sumur yang tanpa diketahui terpapar arsenik, maka risiko kanker paru-paru dapat meningkat.
Zat kimia lain seperti asbes, knalpot diesel, dan beberapa bentuk silika serta kromium juga bisa berdampak pada peningkatan risiko seseorang terkena kanker paru lebih tinggi bahkan dibandingkan rokok.
Riwayat keluarga
Kemungkinan seseorang untuk terkena kanker jenis ini akan lebih tinggi, jika terdapat anggota keluarga yang pernah mengidap kanker.
Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak yang memiliki orangtua seorang survivor kanker.
Ada baiknya Moms telaten memerhatikan riwayat keluarga, dan mulai menjalani pola hidup yang sehat untuk menghindari penyakit berbahaya.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Source | : | CDC,Health |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR