Baca Juga : Berita Kesehatan: Kerusakan Masih bisa Dipulihkan Walau Telah Menjadi Perokok Bertahun-tahun
Beberapa penelitian memang menemukan manfaat dibalik penundaan pemotongan tali pusat bayi setelah bayi lahir.
Sebab di dalam plasenta terdapat mineral, oksigen, serta zat-zat penting lain yang baik untuknya.
Dengan penundaan pemotongan tali pusat bayi, dipercaya akan mendapatkan sel darah merah lebih tinggi di 1-2 hari pertama dan zat besi yang lebih tinggi hingga ia berusia 6 bulan.
Selain itu untuk bayi prematur, metode lotus birth ini dapat mengurangi risiko infeksi, pendarahan, serta menurunnya kemungkinan perlunya tranfusi darah.
Oleh karena itu, metode lotus birth cukup menarik perhatian para ibu muda.
Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini
World Health Organization (WHO) pun ternyata merekomendasikan penundaan pemotongan tali pusat pada bayi yang baru lahir, alias Delayed Cord Clamp (DCC).
Akan tetapi, penundaan itu hanya berkisar 1 hingga 3 menit setelah bayi lahir.
Bukan membiarkan tali pusat bayi berhari-hari hingga putus secara alami.
Sebab walau memiliki sejumlah manfaat, tetapi metode lotus birth dapat menimbulkan sejumlah risiko.
Baca Juga : 4 Cara Membuat Bibir Merah Alami dalam Waktu Semalaman, Coba Yuk!
Royal College of Obstetricians and Gynecologist (RCOG) menyatakan, membiarkan tali pusat bayi selama berhari-hari dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada plasenta yang dapat menyebar ke bayi melalui tali pusat.
Membiarkan tali pusat bayi selama berhari-hari juga dapat meningkatkan resiko bayi mengalami kelebihan bilirubin, yang dapat menyebabkan bayi menjadi kuning.
Hal ini disebabkan karena adanya pasokan darah ekstra yang diperoleh bayi dari tali pusat.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | baby center,american pregnancy,IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR