Nakita.id - Kerajaan Inggris kembali menggelar acara royal wedding kedua dalam tahun ini untuk cucu keenam dari sang Ratu, Putri Eugenie.
Acara pernikahan ini dilangsungkan di Kapel St George, Kastil Windsor Jumat (12/10) pukul 08.30 waktu setempat.
Putri yang menempati urutan kesembilan dalam takhta ini menikah dengan seorang commoner atau rakyat biasa bernama Jack Brooksbank.
Baca Juga : Pernikahan Putri Eugenie, Suaminya dari 'Rakyat Biasa' yang Pernah Bekerja Jadi Pelayan Bar!
Sama seperti gaun pernikahan anggota kerajaan lainnya, gaun Putri Eugenie juga berwarna putih bersih.
Dirancang oleh Peter Pilotto dan Christopher De Vos dari label Peter Pilotto yang berbasis di Inggris, gaun pernikahan sepupu Pangeran Harry dan Pangeran William ini sederhana namun elegan.
Tetapi kali ini sang Putri memilih untuk tidak mengenakan veil, memamerkan bahu indahnya.
Desainer gaun ini, Peter Pilotto dan Christopher De Vos sudah mendirikan label mereka yang berbasis di Inggris pada 2007 silam.
Baca Juga : Di Hari Pernikahannya, Seorang Perempuan Menggunakan Gaun Pengantin Lalu Memeluk Batu Nisan, Ada Apa?
Merek ini terkenal dengan desain kain inovatifnya, dipasangkan dengan siluet feminin modern.
Selama beberapa tahun, Putri Eugenie selalu mengenakan rancangan mereka untuk gaun-gaunnya.
Baca Juga : Tak Pernah Ganti Sarung Bantal Selama 5 Tahun, Perempuan Ini Kaget Alami Hal Mengerikan di Matanya
Ia bertemu dengan para desainer ini ketika sang Putri menjadi tuan rumah sebuah acara untuk mendukung para artis perempuan.
Baca Juga : Putri Eugenie Menikah, Camilla Tidak Hadir, Alasannya Karena Pesta di Rumahnya!
Gaun indah ini terbuat dari beberapa lapis kain yang dibuat secara bertahap.
Para desainer memulainya dari bagian korset hingga ke rok lipit yang penuh.
Sebagai hiasan, mereka menggunakan desain V-line rendah berlapis hingga ke belakang punggung.
Desain ini membuat garis leher dan punggung adik dari Putri Beatrice ini sedikit terekspose.
Baca Juga : Pernikahan Putri Eugenie, Suaminya dari 'Rakyat Biasa' yang Pernah Bekerja Jadi Pelayan Bar!
Pada bagian belakang agun merupakan permintaan Putri Eugenie sendiri, yang pernah menjalani operasi pada usia 12 tahun, untuk menyembuhkan penyakit skoliosisnya.
Kondisi ini membuat tulang belakangnya menekuk ke satu sisi dan membuat punggung terlihat 'membulat' dan tulang belikat terlihat lebih menonjol.
Dan inilah yang ingin Putri Eugenie perlihatkan kepada publik, betapa ia 'bangga' terhadap kisah dibalik lukanya itu.
"Saya pikir kau bisa mengubah (makna dari) 'cantik', dan kau bisa menunjukkan kepada orang-orang bekas lukamu dan aku pikir sangat istimewa untuk bangga dengan hal itu," tuturnya sebelum hari pernikahan berlangsung, melansir ITV.
Baca Juga : 3 Minggu Setelah Jual Gaun Pernikahannya, Perawat Ini Belum Ditemukan!
Kain untuk pembuatan gaun ini dirancang oleh sang desainer sendiri sedangkan motif yang menempel pada gaun mempunyai arti yang istimewa bagi sang Putri.
Motif thistle mewakili Skotlandia, kesukaan pasangan baru ini untuk Balmoral dan shamrock mewakili Irlandia, penghormatan kepada keluarga sang Putri, Ferguson.
Simbol lain yang digunakan, seperti York Rose, mewakili nama keluarga putri dari York dan bunga Ivy, mewakili rumah pasangan baru ini, Ivy Cottage di Istana Kensington.
Para desainer menuangkan kembali simbol-simbol itu ke dalam motif karangan bunga dari tali, yang dijalin ke dalam jacquard dari sutra, katun dan campuran viscose (jenis kain rayon).
Tidak mengenakan veil, rambut Putri Eugenie dihias dengan Greville Emerald Kokoshnik Tiara, yang dipinjamkan oleh Ratu untuk cucunya ini.
Tiara ini dibuat oleh Boucheron untuk Nyonya Greville pada 1919 dalam gaya kokoshnik modis yang dipopulerkan di Istana Kerajaan Rusia yang diwariskan kepada Ratu Elizabeth pada 1942.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR