Kemudian, kedua mempelai duduk bersama di hadapan kedua orangtua mereka dan juga para kelian banjar dan bendesa desa pakraman setempat untuk mendapatkan wejangan.
Pada kesempatan ini, Kelian banjar dari kediaman mempelai pria menerima kehadiran mempelai wanita sebagai warga baru di banjarnya.
Mempelai wanita kini secara resmi sudah menjadi warga di banjar mempelai pria.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Suhu Panas Landa Jakarta, Sel Tubuh Anak Bisa Rusak
Mungkah Lawang
Melansir dari Weddingku.com sebuah Wedding Organizer, prosesi ini mirip dengan buka pintu di dalam adat pernikahan Sunda.
Perbedaannya terletak pada orang yang mengetuk pintu, yakni yang bertugas mengetuk pintu kamar calon mempelai perempuan sebanyak 3 kali adalah seorang utusan yang disebut 'mungkah lawang'.
Kedatangan mempelai laki-laki juga disambut dengan tembangan yang mengandung makna kehadiran mempelai laki-laki untuk menjemput perempuannya.
Jika diizinkan, calon mempelai laki-laki akan emmbuka pintu lalu menggendong mempelai perempuan menuju tandu untuk dibawa ke rumah mempelai laki-laki.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Berbagai Obat Untuk Mengatasi Ejakulasi Dini!
Ngayab Pabiya Kaon
Sebagai upacara penyambutan mempelai wanita di kediaman mempelai pria, prosesi ini adalah upacara pensucian diri dari berbagai unsur negatif yang mungkin menyertai kedua mempelai.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,nakita |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR