Nakita.id - Moms, jarak kehamilan merupakan bagian penting dari keluarga berencana, sehingga mempertimbangkannya sebelum Moms hamil lagi, sangat penting dilakukan.
Bukan hanya memengaruhi kondisi fisik Moms, bila jarak kehamilan terlalu dekat pun bisa berisiko untuk bayi.
Mengapa keluarga berencana penting
Mengetahui apakah Moms ingin atau tidak ingin memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan dapat membantu mempersiapkan diri untuk konsepsi atau memilih kontrasepsi yang tepat.
Baca Juga : Bila Tak Kunjung Hamil, Tes Kesuburan Perempuan Ini Perlu Dilakukan!
Seperti, apakah Moms dan pasangan sudah siap merawat bayi lagi?
Bagaimana anak pertama atau kedua Moms akan bertindak untuk mencuri perhatian Moms dengan adiknya?
Waktu kehamilan juga penting. Mungkin saja Moms dan pasangan memiliki preferensi tentang seberapa dekat usia yang diinginkan untuk anak-anak.
Baca Juga : Meski Masih Diinfus, Sinyorita Esperanza 'Nekat' Lakukan Falling Stars Challenge!
Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa memberikan jarak pada kehamilan berikutnya dapat memengaruhi ibu dan bayi.
Apa risiko jarak kehamilan terlalu berdekatan?
Dikutip dari Momjunction, penelitian menunjukkan bahwa memulai kehamilan dalam waktu enam bulan setelah kelahiran hidup dikaitkan dengan peningkatan risiko:
- Lahir prematur
- Plasenta sebagian atau seluruhnya mengelupas dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan (plasental abruption)
Baca Juga : Minyak Esensial Untuk Kesuburan Wanita, Tingkatkan Peluang Hamil
- Berat badan lahir rendah
- Gangguan kongenital
- Skizofrenia
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kehamilan dalam waktu kurang dari dua tahun, kelahiran hidup dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme pada anak kedua.
Juga berisiko tinggi untuk kehamilan yang berjarak kurang dari 12 bulan, kurang dari satu tahun.
Kehamilan yang berjarak dekat mungkin tidak memberi cukup waktu bagi Moms untuk pulih dari kehamilan, sebelum pindah ke kehamilan berikutnya.
Baca Juga : Inilah Alasannya Mengapa Ice Cream Dapat Membuat Mood Lebih Baik
Misalnya, kehamilan dan menyusui dapat menguras simpanan zat gizi Moms, terutama folat dan zat besi.
Jika Moms hamil sebelum mengganti toko-toko tersebut, itu bisa memengaruhi kesehatan Moms atau bayi Moms.
Radang saluran genital yang berkembang selama kehamilan dan tidak sepenuhnya sembuh sebelum kehamilan berikutnya juga bisa memainkan peran.
Apakah ada risiko yang terkait dengan jarak kehamilan terlalu jauh?
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa interval panjang antara kehamilan menimbulkan kekhawatiran bagi ibu dan bayi.
Kehamilan lima tahun atau lebih setelah melahirkan dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan sistem organ lain, seringkali ginjal (preeklamsia).
Tidak jelas mengapa interval kehamilan yang panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Baca Juga : Efek Kafein Pada Kesuburan Perempuan, Bisa Menghambat Kehamilan!
Ada kemungkinan bahwa kehamilan meningkatkan kapasitas uterus untuk mendorong pertumbuhan dan dukungan janin, tetapi seiring waktu, perubahan fisiologis yang bermanfaat ini lenyap.
Faktor tak terukur, seperti penyakit Moms, mungkin memainkan peran juga.
Lantas kapan waktu yang ideal untuk kehamilan kedua?
Baca Juga : Mengenal Asherman Syndrome, Kondisi Rahim Langka Sebabkan Perempuan Tak Subur
Untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya, penelitian merekomendasikan menunggu 18 hingga 24 bulan, tetapi kurang dari lima tahun, sebelum mencoba kehamilan Moms berikutnya.
Menyeimbangkan kekhawatiran tentang infertilitas, perempuan yang lebih tua dari 35 mungkin mempertimbangkan menunggu 12 bulan sebelum hamil lagi.
Risiko dan rekomendasi ini tidak berlaku untuk pasangan yang mengalami keguguran.
Baca Juga : Meski Membahagiakan, Hamil Anak Kembar Memiliki Risiko Buruk Lebih Tinggi
Jika Moms sehat dan merasa siap, mungkin tidak perlu menunggu untuk hamil setelah keguguran.
Memilih kapan melahirkan bayi adalah keputusan pribadi.
Ketika merencanakan kehamilan berikutnya, Moms dan pasangan mungkin mempertimbangkan berbagai faktor selain risiko dan manfaat kesehatan.
Sampai Moms memutuskan kapan harus memiliki anak lagi, gunakan alat kontrasepsi yang tepat.(*)
Source | : | Momjunction.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR