Nakita.id - Mengemban tanggung jawab sebagai Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) bukanlah tugas remeh yang dilakoni Marsekal Madya Muhammad Syaugi.
Ia harus bertarung dengan berbagai macam keadaan, mulai dari waktu, situasi dan juga keluarga korban.
Syaugi juga harus selalu meng-update informasi mengenai apa saja yang berhasil ditemukan oleh Basarnas dan juga tim gabungan lainnya.
Baca Juga : Keluarga Korban Lion Air JT-610 Akan dapat Uang Santunan Rp 1,33 Miliar, Ini Rinciannya
Sehingga, ia juga berhadapan dengan para keluarga korban juga media dan pers untuk memberi informasi secara aktual.
Senin (5/11/2018), tangis Syaugi tak lagi bisa terbendung.
Di tengah tangguhnya Syaugi, anggotanya, dan jajaran lainnya, rupanya, para petugas ini juga memiliki hati nurani yang juga terkoyak dengan insiden jatuhnya Lion Air JT 610.
Setiap hari melihat potongan jenazah dan bahkan keluhan keluarga, Syaugi seolah merasakan bagaimana sakit dan hancurnya keluarga korban yang hingga kini masih belum menemui titik terang.
Senin ini, Syaugi, menemui keluarga korban Lion Air JT 610 di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur pukul 10.00 WIB.
"Bapak ibu setiap hari melihat saya di lapangan di laut," kata Syaugi sambil terisak.
Pernyataan Syaugi terhenti, rona wajahnya berubah menjadi redup.
"Maaf," lanjutnya dengan terbata-bata, seolah tak bisa berkata-kata banyak. Tapi ia harus menjalani tugasnya.
Baca Juga : Taruhan Nyawa demi Nyawa, Angkat Topi Paling Tinggi Untuk Para Pahlawan yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan
Seperti tayangan yang disiarkan Kompas TV, Syaugi mengatakan bahwa pihaknya tak akan menyerah untuk melakukan pencarian pesawat dan korban Lion Air JT610.
"Saya untuk melakukan pencarian ini," ia berhenti berkata-kata lagi.
"Saya tidak menyerah," ucapnya sembari menahan air mata yang sebenarnya tak lagi bisa dibendungnya.
Baca Juga : Syachrul Anto Meninggal Saat Evakuasi Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Rasakan Firasat Ini Sebelumnya
Syaugi kemudian mengusap kedua matanya yang telah berlinang air mata. Suaranya terdengar parau, seolah benar-benar merasakan perasaan korban.
Keluarga korban, juga para awak media yang mengikuti konferensi pers tersebut kemudian terlihat berdiri seraya bertepuk tangan.
View this post on InstagramKalau diminta memilih ngedate sama suami, mending makan bareng atau nonton bareng ya, Moms?☺️
"Mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini, kami tetap all out," kata Syaugi.
"Walaupun sampai 10 hari nanti, kalaupun masih ada kemunigkinan saya akan terus untuk mencari saudara-saudara saya ini," lanjut Syaugi.
Syaugi juga meminta kepada keluarga korban Lion Air JT610 untuk terus mendoakan dalam pencarian korban.
Baca Juga : Gelar Pengajian untuk Deryl Fida Korban Lion Air JT610, Keluarga Justru Alami Hal Janggal!
"Kami mohon doanya kepada bapak ibu sekalian dalam melakukan tugas mulia ini, terima kasih pak," kata Syaugi.
Tak hanya Syaugi, rupanya Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono juga merasakan hal serupa.
Di sela penjelasannya soal barang milik korban yang digunkana KNKT untuk penyelidikan, Soerjanto juga menitikan air mata.
Kepala KNKT ini tampak tertunduk di sela penjalasannya.
"Kami minta KNKT menyimpan secara baik dan tolong kalau sudah selesai penyelidikan DVI segera dikembalikan pada keluarga korban," kata Ketua KNKT sambil terisak.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono tak kuasa melanjutkan pembicaraannya.
Ia terus tertunduk sambil memegang mik.
"Mungkin sekian dulu yang saya sampaikan," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono.
(Artikel ini pernah tayang di Tribun Bogor dengan judul Momen Kabasarnas Menangis Depan Keluarga Korban Lion Air JT610, Kepala KNKT Tak Kuasa Bicara)
Source | : | tribun bogor |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR