Menurut Web MD, sebuah penelitian berhasil menentang gagasan orangtua bahwa anak-anak mudah membentuk ingatannya pada usia yang terbilang masih bayi.
Ini karena banyak orang beranggapan bahwa ingatan dan kenangan anak-anak tak akan memudar seiring berjalannya waktu, karena memori masa kecilnya masih penuh dan mudah mengingat.
Mereka juga berpikir bahwa anak di bawah usia tiga tahun memiliki keterampilan kognitif atau bahasa untuk memroses dan menyimpan peristiwa sebagai kenangan.
Menurut profesor psikologi, Carole Peterson, PhD dan rekannya dari Canada Memorial University of Newfoundland, penelitian anggapan tersebut tidak benar.
Kenangan awal anak memang akan berubah dari waktu ke waktu digantikan dengan ingatan yang paling baru sampai usianya 10 tahun.
“Ketika anak-anak kecil akan semakin tua, kenangan pertama mereka cenderung terjadi belakangan, dan kemudian sekitar usia 10 tahun, ingatan mereka mengkristal,” ujar Peterson.
Dalam upaya tersebut, peneliti meminta sampel dari beberapa anak untuk mendeskripsikan kenangan awal mereka dan meminta mereka melakukan hal yang sama dua tahun kemudian.
Pada dua kesempatan tersebut, anak-anak juga diminta memperkirakan usia mereka setiap ingatan dan orangtua ditanyai konfirmasi mengenai peristiwa itu terjadi.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak usia 4 dan 7 tahun menunjukkan sangat sedikit tumpang tindih antara ingatan yang mereka ingat sebagai kenangan pertama.
“Bahkan ketika kami mengulangi apa yang mereka katakana pada kami dua tahun sebelumnya, banyak dari anak-anak yang lebih muda akan memberitahu kami bahwa itu tidak terjadi pada mereka,” tambah Peterson.
Sebaliknya, sepertiga anak-anak yang usianya 10 hingga 13 tahun menggambarkan memori paling awal mampu mereka ingat.
Para peneliti sekarang mempelajari mengapa anak-anak mengingat kejadian tertentu dan tidak mengingat kejadian tertentu juga.
Baca Juga : 7 Fakta Menarik Tendangan Bayi dalam Kandungan, Ibu Hamil Harus Tahu!
Peterson mengatakan peristiwa traumatis atau suatu hal menegangkan akan menjadi bagian kecil dari ingatan paling awal yang dilaporkan oleh anak-anak dalam penelitian ini.
Selain traumatis, kebudayaan juga akan mempengaruhi cara ingat mereka.
Perbedaan budaya dan juga kebiasaan yang dilakukan lingkungan akan merubah bagaimana anak-anak akan mengingat memori masa kecilnya.
Sehingga tidak benar bahwa anak-anak mampu mengingat memorinya saat bayi.
Ia tetap bisa mengingat, saat usianya sudah menginjak antara 10 hingga 13 tahun karena kemampuan kognitifnya mulai terbentuk.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Instagram,web md,psychology today,Huffpost |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR