Nakita.id - Moms dan Dads, apakah pernah merasakan panas di area telapak kaki?
Beberapa orang pernah merasakan panas di area telapak kaki meski sedang di dalam ruangan yang cukup dingin.
Baca Juga : Ternyata, Rasa Panas Pada Telapak Kaki Mengindikasikan Penyakit Ini
Rasa panas di area telapak kaki ini relatif umum terjadi di malam hari.
Biasanya, rasa panas di area telapak kaki ini akan diikuti dengan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, kemerahan, mati rasa, dan bengkak.
Bila Moms dan Dads pernah merasakan hal itu, sebaiknya segera berhati-hati.
Sebab hal itu tidak hanya terjadi karena Moms dan Dads kelelahan saja.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
Hal itu dapat terjadi karena mengindikasikan beberapa penyakit berikut ini:
Neuropati diabetes
Salah satu penyebab paling umum rasa panas di telapak kaki adalah neuropati diabetes.
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf dan merupakan komplikasi dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Seiring dengan sensasi terbakar, gejala lain termasuk rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa di lengan, tangan, dan kaki.
Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis juga dikenal sebagai uremia. Penyakit ini disebabkan karena organ ginjal yang tidak mampu mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui urin.
Seiring waktu penumpukan racun dapat menyebabkan neuropati.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Hipotiroid
Ketika tubuh menghasilkan hormon tiroid rendah tubuh mudah mengalami kesemutan, mati rasa, nyeri di kaki, lengan atau tangan.
Memiliki tingkat hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkan kerusakan saraf.
HIV dan AIDS
Salah satu gejala AIDS atau HIV stadium lanjut adalah neuropati perifer, dan kaki panas atau terbakar.
Kerusakan saraf diperkirakan memengaruhi hampir sepertiga orang dengan HIV.
Menurut Yayasan untuk Neuropati Perifer, beberapa obat AIDS - termasuk beberapa NRTI (NRTI) - juga menyebabkan neuropati.
Baca Juga : Agar Perkembangan Otak Anak Optimal, Ini Tips Memilih Mainan Ala Dokter Reisa
Erythromelalgia
Erythromelalgia adalah kondisi langka yang terutama menyerang kaki.
Penyakit ini ditandai dengan rasa sakit yang hebat, kemerahan, dan sensasi panas di kaki dan tangan.
Gejala dapat terjadi secara terus menerus atau berkala.
Menopause
Menopause dapat menyebabkan perubahan hormonal yang mengarah ke peningkatan suhu tubuh dan kaki panas.
Sebagian besar wanita mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun.
Infeksi
Penyakit infeksi yang disebabkan jamur ini banyak diderita 15 hingga 25% atlet yang menggunakan kakinya secara lebih untuk melakukan kegiatannya tersebut.
Pengobatan perlu dilakukan karena infeksi tersebut berpotensi menyebar ke daerah lain di tubuh, juga pada orang lain.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hati-hati! Ini 5 Tanda ASI Perah Sudah Basi
Paparan logam berat
Terkena logam berat seperti arsenik, timbal, atau merkuri, dapat menyebabkan sensasi terbakar di kaki dan tangan.
Jika kadar zat ini menumpuk di dalam tubuh, mereka dapat mencapai tingkat beracun dan mulai mengganggu fungsi saraf.
Vasculitis
Vasculitis ditandai dengan peradangan pembuluh darah, dapat menyebabkan rasa sakit dan kesemutan di kaki karena darah tidak dapat mengalir bebas. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Salah Memilih Ikan Bisa Sebabkan Penyakit Autoimun
Perawatan untuk rasa panas di telapak kaki bisa sangat bervariasi tergantung dari penyebabnya.
Namun beberapa hal ini dapat mengobati rasa panas di telapak kaki.
Mengatasi kondisi medis yang mendasarinya
Misalnya, ketika kaki panas disebabkan oleh neuropati diabetes maka Moms dan Dads perlu mengatur kadar gula darah.
Kaki panas yang disebabkan oleh peradangan dan kondisi kronis dapat diobati dengan mengelola kondisi dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditentukan.
Perubahan gaya hidup
Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati rasa panas di telapak kaki:
- Kenakan sepatu yang berbeda setiap dua hari sekali
- Pastikan sepatu pas dengan benar dan memiliki aliran udara yang baik
- Ganti kaus kaki secara teratur, terutama setelah berolahraga. Carilah kaus kaki yang menyerap kelembaban dari kulit, atau pilih kaus kaki katun alami
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tanpa Obat! Atasi Migrain Dengan Deretan Makanan Nikmat Ini
- Jangan pernah memakai kaus kaki atau sepatu basah
- Dalam cuaca hangat, kenakan sandal yang memungkinkan kaki untuk bernapas
- Pakai sandal jepit berjalan di pinggir kolam renang umum
- Gunakan bedak kaki untuk menyerap kelembaban berlebih dari kaki
- Jika memungkinkan, hindari berdiri atau berjalan yang terlalu lama
- Dinginkan kaki panas setelah hari yang panjang atau sebelum tidur, dengan menempatkannya di baskom air dingin.
Bila Moms dan Dads merasakan rasa panas di telapak kaki secara berkelanjutan, maka segera temui dokter untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.
Sebab pengobatan mendesak diperlukan untuk menghentikan perkembangan neuropati.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi Bisa Mematikan, Kenali dan Cegah Sekarang Juga!
Segera ke dokter bila:
- Sensasi panas atau terbakar di kaki datang tiba-tiba
- Kaki panas, atau gejala lainnya yang timbul dari paparan racun
- Sensasi terbakar menyebar ke kaki
- Jari-jari kaki atau kaki mengalami mati rasa (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | WebMD,Medicalnewstoday |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR