Nakita.id - Bayi lahir prematur memerlukan perawatan yang lebih intensif.
Alasannya, menurut dr. Hari Martono, SpA, "Karena dia masih membutuhkan lingkungan yang tidak jauh berbeda dari lingkungannya selama dalam kandungan," kata Hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Cara Mudah Cegah Infeksi Kehamilan yang Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur
Oleh karena itu, tidak semua rumah sakit bisa melakukan perawatan bayi prematur.
Di rumah sakit bayi prematur akan mendapatkan perawatan sebagai berikut:
*Dimasukkan dalam inkubator
Inkubator berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil.
Akibat sistem pengaturan suhu dalam tubuh bayi prematur belum sempurna, maka suhunya bisa naik atau turun secara drastis.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Bayi Lahir Prematur, Umumnya Disebabkan Infeksi Kehamilan
Ini tentu bisa membahayakan kondisi kesehatannya.
Selain itu, otot-ototnya pun relatif lebih lemah. Sementara cadangan lemaknya juga lebih sedikit dibanding bayi yang lahir cukup bulan.
*Pencegahan infeksi
Mudahnya bayi prematur terinfeksi menjadikan hal ini salah satu fokus perawatan selama di rumah sakit.
Pihak rumah sakit akan terus mengontrol dan memastikan jangan sampai terjadi infeksi karena bisa berdampak fatal.
Baca Juga : Penyakit pada Bayi Prematur dalam Jangka Panjang, Mulai dari Gangguan Psikologis Hingga Kebutaan
*Minum cukup
Bagi bayi, susu adalah sumber nutrisi yang utama. Untuk itulah selama dirawat, pihak rumah sakit harus memastikan si bayi mengonsumsi susu sesuai kebutuhan tubuhnya.
Selama belum bisa mengisap dengan benar, minum susu dilakukan dengan menggunakan pipet.
*Memberikan sentuhan
Selama bayi dibaringkan dalam inkubator bukan berarti hubungan dengan ibunya harus putus.
Baca Juga : Penyakit pada Bayi Prematur dalam Jangka Panjang, Mulai dari Gangguan Psikologis Hingga Kebutaan
Justru, ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada bayinya.
Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu menurut penelitian menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi jarang disentuh.
*Membantu beradaptasi
Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di rumah sakit bertujuan membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Setelah suhunya stabil dan dipastikan tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah boleh dibawa pulang.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Seluk Beluk Diabetes Tipe 1 Pada Anak
Namun, ada juga sejumlah rumah sakit yang menggunakan patokan berat badan. Misalnya bayi baru boleh pulang kalau beratnya mencapai 2 kg kendati sebenarnya berat badan tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan bayi secara umum.
PERAWATAN DI RUMAH
Setelah kondisinya memungkinkan dan memenuhi persyaratan, tentu saja bayi boleh dibawa pulang.
"Tapi untuk bayi prematur, sebaiknya 3 hari setelah dibawa pulang segera kontrol kembali ke dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah apa pun selama kepulangannya." Papar dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta ini.
Nah, apa saja yang harus dilakukan ketika bayi berada di rumah?
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Minum Kopi Selama Kehamilan, Apakah Ini Aman?
1.Minum susu
Bayi prematur membutuhkan susu berprotein tinggi. Namun dengan kuasa Tuhan, ibu-ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan bayi cukup bulan.
Kalaupun si ibu mengalami masalah dengan ASI-nya, ada susu khusus yang memang diperuntukkan bagi bayi prematur.
Yang harus diingat, karena kapasitas saluran cernanya masih amat terbatas, maka pemberian susu sebaiknya jangan terlalu banyak.
Namun agar kebutuhannya tercukupi, tingkatkan frekuensi pemberiannya.
2.Jaga suhu tubuhnya
Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh yang belum stabil.
Oleh karenanya, orang tua harus mengusahakan supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh bayi.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Fenomena Generasi O Bagi Kaum Milenial, Ternyata Rawan Penyakitan!
Langkah yang bisa ditempuh dengan menempati kamar yang tidak terlalu panas ataupun dingin.
Begitu juga saat memandikannya, jaga jangan sampai air yang digunakan untuk memandikannya terlalu panas atau terlalu dingin sehingga bakal mempengaruhi suhu tubuhnya.
3.Pastikan semuanya bersih
Bayi prematur lebih rentan terserang penyakit dan infeksi. Karenanya orang tua harus berhati-hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus meminimalisir kemungkinan terserang infeksi.
Salah satu langkah penting yang disarankan Hari adalah imbauan bagi siapa saja yang akan memegang bayi supaya mencuci tangan terlebih dahulu.
Kalau ada anggota keluarga yang sakit pun sebaiknya jauh-jauh saja dari si kecil.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Sedang Sakit? Hindari Makan Buah-buahan Ini
4.BAK dan BAB
BAK dan BAB bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup.
Menjadi tidak wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus BAK atau BAB.
Untuk kasus seperti ini tak ada jalan lain kecuali segera membawanya ke dokter.
5.Berikan stimulus yang sesuai
Setelah dipastikan 4 hal di atas tidak ada masalah, orang tua tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas rutin lainnya.
Semisal, mengajaknya bermain, menimang, menggendong dan sebagainya.
Untuk merangsang indra penglihatannya, tunjukkan perbedaan warna gelap dan terang, gambar-gambar dan mainan berwarna cerah, serta ekspresi wajah ayah dan ibu.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Perdarahan Selain Menstruasi, Moms Harus Waspada!
"Berikan stimulus yang sesuai dengan usianya," tandas Hari.
HARUS DIWASPADAI
Hari menegaskan mengenai adanya beberapa hal yang tetap harus diwaspadai orang tua sehubungan dengan perawatan bayi prematur.
"Yang paling dikhawatirkan terjadinya infeksi," ungkapnya.
Berikut beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan:
*Perubahan suhu
Perubahan suhu ini bisa tinggi, bisa pula rendah. "Pokoknya, kalau suhunya tidak stabil, segera bawa ke dokter," sarannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Waspada Penebalan Dinding Rahim, Gejalanya Menstruasi Tak Teratur
Pasalnya, perubahan suhu merupakan salah satu tanda terjadinya infeksi pada bayi.
*Rintihan
Coba cermati suara tangis si kecil. Bila suara tangisnya menyerupai rintihan, hampir bisa dipastikan ada yang tidak beres dengan tubuhnya.
Rintihan ini bisa menjadi "sinyal" awal terjadinya infeksi.
*Refleks isap lemah
Kecurigaan berikutnya bila refleks isapnya menjadi lemah.
Orang tua bisa mendeteksi sendiri, biasanya bayi minum susunya seperti apa, sehingga perubahan sedikit saja dapat segera terdeteksi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Waspada Penebalan Dinding Rahim, Gejalanya Menstruasi Tak Teratur
Orang tua yang melahirkan bayi prematur tidak perlu cemas. Dengan perawatan yang benar, bayi-bayi prematur dapat menyusul ketertinggalannya dibanding teman-temannya yang lahir cukup bulan.
"Ada masa di mana si bayi ini bisa 'mengejar' ketertinggalannya," ungkap Hari.
Jadi, jangan heran kalau di usia 2 tahun, orang tidak dapat membedakan mana bayi yang lahir kurang bulan dengan bayi yang lahir cukup bulan.
"Kalau pertumbuhannya optimal, tidak bisa dibedakan lagi kok," tandasnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR