Advertorial
Intisari-Online.com – Malang nian nasib gadis cilik bernama Fiza Channa (7 tahun) dari Karachi, Pakistan ini.
Sudah tidak bisa berjalan, ia masih dianggap pariah oleh teman-teman seusianya.
Perlakuan itu terjadi karena Fiza menderita penyakit hernia tali pusar yang langka.
Penyakit itu menyebabkan seperti ada sebuah bola besar yang menggantung di bagian perutnya.
(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
‘Bola besar’ seberat 1 kg itu membuat dirinya jadi tidak bisa bermain dan kesulitan dalam berpakaian.
Menurut keluarganya, kondisi itu menyebabkan putri mereka hidup seperti seorang pariah.
Pasalnya, Fiza sering dijadikan olok-olok oleh para tetangganya.
Ternyata, kasus hernia tali pusar sangat umum terjadi pada anak yang terlahir prematur.
Ia adalah putri pertama dari pasangan Sami Ullah Channa (28 tahun) dan Kanwal (27 tahun).
Menurut orangtuanya, Fiza sangat menderita dan wajahnya terlihat pucat.
Karena hernia itu, putrinya tidak bisa memakai pakaian ketat.
(Baca juga: Tak Hanya Idap Jantung Bocor dan Hernia, Bayi 3 Tahun Asal Madiun Ini Juga Idap Penyakit Langka)
Dia tidak bisa berlari atau bermain seperti anak normal.
“Teman-teman Fiza sering menjadikannya bahan olokan. Ia pulang ke rumah sambil menangis dan memintaku untuk membuang hernia itu,” cerita Kanwal.
Ia menambahkan, karena itu Fiza hidup seperti seorang pertapa.
Melihat anak sendiri dengan kondisi seperti itu pasti sangat menyedihkan bagi orangtuanya.
Kondisi itu membuat putrinya menderita.
Fiza lahir secara normal, tetapi prematur dan ada hernia sejak lahir.
Saat itu masih berupa gumpalan kecil, yang kemudian semakin membesar seiring berjalannya waktu.
Selama masa kehamilan, tali pusar membuat perut bayi terbuka.
(Baca juga: 'Penopang' bagi Penderita Hernia Inguinalis)
Bagian terbuka itu harus segera ditutup setelah bayi dilahirkan.
Namun, dalam beberapa kasus otot-ototnya tidak menutup sepenuhnya.
Hal tersebut menimbulkan satu titik kelemahan pada dinding otot perut di sekitarnya.
Hernia tali pusar dapat berkembang ketika jaringan lemak atau bagian dari kantung usus menonjol keluar ke area dekat pusar.
Ibu Fiza mengatakan, karena lahir prematur, bayinya sangat lemah dan harus diletakkan di ventilator selama hampir seminggu.
Saat itu hernianya masih sangat kecil.
“Kami cemas dengan kondisinya dan ingin hernia itu dibuang lewat operasi karena itu menyebabkan dia kesakitan,” kata Kanwal.
Bila diperlukan, hernia tali pusar dapat dioperasi untuk dimasukkan kembali ke dalam dan memperkuat dinding perut.
Operasi ini sangat disarankan pada anak yang memiliki hernia berukuran besar atau tidak hilang seiring waktu ketika mereka berusia 4 atau 5 tahun.
Orangtua biasanya dinasihatkan untuk menunggu anak mereka mencapai usia tersebut.
Pasalnya, operasi tidak akan berguna bila terjadi komplikasi.
Dilansir dari situs MailOnline, Selasa (12/12), sejak enam bulan lalu, Sami Ullah dan Kanval pindah ke Karachi bersama Fiza dan bayi mereka yang baru lahir.
Tujuannya, agar Fiza bisa mendapat perawatan di rumah sakit yang lebih besar.
Ayah Fiza bekerja sebagai penarik becak dengan penghasilan per hari sekitar 4 poundsterling atau Rp80.000.
“Dokter menyarankan beberapa tes dan pengobatan tetapi enggan memberika waktu untuk operasi. Kami tidak bisa membawa Fiza ke rumah sakit swasta karena tidak punya biaya pengobatannya,” kata Sami Ullah.
Beruntung kemudian ada pekerja sosial Ali Mohammad yang tinggal di Karachi, yang mau menolongnya.
Ali berasal dari desa yang sama dengan Sami Ullah, yaitu Dadu.
Pekerja sosial itu membawa Fiza ke sebuah rumah sakit swasta di Karachi.
Ia juga meluncurkan sebuah kampanye penggalangan dana untuk biaya pengobatan Fiza.
Ali bercerita, dua minggu lalu, Fiza mengalami masalah pernafasan yang serius.
Hasil sinar-X memperlihatkan dadanya terlalu keras dan bisa memicu timbulnya bronchitis jika pengobatan tidak juga dimulai.
Dokter memberinya obat-obatan dan mengatakan akan mengoperasinya bila dadanya sudah tidak lagi bermasalah.
Oranguta Fiza pun berharap hernia itu bisa segera dihilangkan dan putrinya bisa menjalani hidup normal seperti anak-anak lainnya.
“Aku berharap semuanya berjalan baik dan hernia itu dapat dihilangkan dari perutnya, sehingga ia bisa dapat bersekolah dan bermain seperti anak-anak lainnya,” tutup Kanwal.
(Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Seorang Pria yang Berpacaran dengan Bintang Film Porno Amerika)