100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Jokowi Masih Demam Panggung

Moh Habib Asyhad

Editor

100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Jokowi Masih Demam Panggung
100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK: Jokowi Masih Demam Panggung

Intisari-Online.com -Tak terasa pemerintahan Jokowi-JK sudah memasuki hari ke-100. Alih-alih ada perubahan yang berarti, justru banyak nada-nada sumbing yang mengirimi pemerintah baru ini. Pengamat politik Heri Budianto melihat bahwa Jokowi masih demam panggung di 100 hari pemerintahan Jokowi-Jk. Apa yang dimaksud Heri dengan “demam panggung”?

"Jokowi sepertinya kaget dengan situasi politik yang seperti ini. Bahkan, mungkin ini tidak dibayangkan oleh Jokowi sebelumnya," ujar Heri, kepada Kompas.com.

Kecanggungan Jokowi, menurut Heri, disebabkan oleh pengaruh tokoh-tokoh besar yang berada di dekat atau membantu Jokowi—dan Jusuf Kalla wakilnya. Dengan tegas Heri menyebut Jokowi belum menunjukkan keberaniannya untuk keluar dari pengaruh orang-orang besar itu.

Contoh yang paling gamblang menurut Heri adalah peran Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Kedua tokoh tersebut diyakini publik memberi pengaruh besar terhadap keputusan-keputusan strategis Jokowi.

Demam panggung juga terlihat dari tata kelola pemerintahan yang ada, terutama dalam hal komunikasi. Heri melihat, kemampuan Jokowi dalam membangun komunikasi tampaknya belum menunjukkan sinergi dalam pemerintahannya. Ujungnya, koordinasi antar lembaga menjadi lemah, kacau, dan masing-masing berjalan sendiri-sendiri.

Bagi Heri, kisruh yang melibatkan petinggi Polri dan petinggi KPK adalah momen Jokowi untuk menunjukkan keberaniannya. Dan tentu saja melepaskan dari “belenggu” orang-orang besar yang ada di sekitarnya. Jokowi perlu menunjukan kepada publik bahwa ia sedang mendapat tekanan besar dan merasa dikhianati oleh para politisi pengusungnya, yang berusaha mengejar kepentingan politik.

Bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, menurut Heri, mungkin akan sulit melepas kepercayaan terhadap Jokowi—meski beberapa keputusannya tidak populer—tapi bagi kalangan menengah ke atas, tentu saja berbeda. Bagi mereka, termasuk juga para relawan, situasi yang dilematis saat ini bisa saja mengurangi tingkat kepercayaannya bagi Jokowi.

Alasan-alasan di atas rasanya cukup menjadi landasan Heri menyebut Jokowi masih demam panggung di 100 hari pemerintahannya. (Kompas.com)