Parapuan.co – Kawan Puan, salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja dan tak mengenal usia adalah asam urat.
Penyakit satu ini merupakan penyakit yang menyerang persendian dan gejalanya membuat seseorang tidak nyaman.
Gejala asam urat bahkan bisa tidak tertahankan karena terjadi secara tiba-tiba dan parah.
Selain itu, gejala asam urat juga bisa dalam bentuk bengkak, kemerahan dan nyeri tekan pada satu atau lebih sendi, paling sering di jempol kaki.
Penyebab asam urat
Mengutip dari Mayo Clinic, asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, sehingga menyebabkan peradangan dan rasa sakit.
Kristal urat terbentuk ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Perlu diketahui, tubuh sejatinya mampu menghasilkan asam urat ketika memecah purin (zat yang ditemukan secara alami dalam tubuh).
Purin juga ditemukan dalam makanan tertentu, termasuk daging merah, jeroan hati, makanan laut, dan minuman beralkohol.
Baca Juga: Siapa Sangka Kunyit dan Cabai Bisa Jadi Obat Alami Asam Urat
Selain itu minuman yang dimaniskan dengan fruktosa juga mampu meningkatkan kadar asam urat.
Perlu dipahami bahwa biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal lalu ke dalam urin.
Tetapi, kadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat.
Di kala kondisi tersebut terjadi, maka asam urat menumpuk dan membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Faktor risiko asam urat
Terdapat berbagai faktor risiko yang menyebabkan seseorang menderita asam urat, di antaranya:
1. Pola makan
Mengonsumsi makanan yang kaya daging merah dan kerang serta minuman manis dengan gula buah (fruktosa) meningkatkan kadar asam urat.
Dengan begitu pun risiko penyakit asam urat pun semakin meningkat.
Bukan hanya itu saja, minuman keras yang mengandung alkohol juga meningkatkan risiko asam urat.
Baca Juga: Belajar dari Anak Berberat Badan 115 Kg, Begini Cara Mencegah Obesitas Si Kecil
2. Kelebihan berat badan dan mengalami kondisi medis tertentu
Individu yang mengalami kelebihan berat badan akan membuat tubuh memproduksi lebih banyak asam urat.
Di samping itu ginjal pun jadi lebih sulit untuk menghilangkan asam urat.
Selain kelebihan berat badan, adapun kondisi medis yang meningkatkan risiko asam urat seperti:
- Diabetes
- Sindrom metabolik
- Penyakit jantung dan ginjal
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu seperti aspirin dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi.
Obat yang mengontrol hipertensi termasuk diuretik thiazide, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) dan beta blocker, berperan meningkatkan kadar asam urat.
Oleh sebab itu penting bagi Kawan Puan untuk membicarakan ke dokter mengenai obat yang dikonsumsi agar terhindar dari asam urat.
Baca Juga: 4 Manfaat Clean Eating bagi Kesehatan, Salah Satunya Hasilkan Lebih Banyak Energi
4. Faktor keturunan keluarga, usia, dan jenis kelamin
Jika anggota keluarga ada yang menderita asam urat, maka keturunannya lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Kemudian faktor risiko asam urat lainnya yakni dari usia dan jenis kelamin.
Pasalnya, asam urat lebih sering terjadi pada laki-laki, hal ini dikarenakan perempuan cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.
Namun, setelah menopause, kadar asam urat perempuan mendekati laki-laki. Perlu dicatat, laki-laki lebih mungkin mengembangkan asam urat di usia 30 dan 50 tahun.
Kawan Puan, itulah penjelasan singkat mengenai penyebab asam urat beserta faktor risikonya.
Untuk menghindari terkena penyakit asam urat, ada baiknya mulai sekarang yuk terapkan pola hidup sehat, Kawan Puan! (*)