Untuk mengurangi rasa yang tidak mengenakkan tersebut, ibu hamil disarankan makan lebih sering namun dengan porsi yang sedikit-sedikit.
Istirahat cukup dengan cara duduk dan berbaring juga sangat disarankan apabila nyeri terus dirasakan hingga memasuki trisemester kedua.
Baca Juga : Moms Termasuk Pelit? Hati-hati, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan!
Akan tetapi, nyeri yang umumnya berlangsung lama ini bisa menjadi pertanda kehamilan ektopik.
Kehamilan di luar rahim ini disebabkan oleh sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di dalam saluran telur (tuba fallopii).
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Olahraga Dapat Merusak 'Keperawanan'? Ini Penjelasan Dokter!
Nyeri hebat juga muncul akibat perdarahan di dalam rongga perut lantaran “pecahnya” kehamilan ektopik.
Nyeri disertai dengan perdarahan juga bisa terjadi pada saat keguguran. Sifat nyeri ini bisa ritmis (teratur) dan spastis (disertai rasa kejang) dengan intensitas yang makin meninggi.
Sebaiknya ibu hamil dengan gejala di atas ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis yang tepat. (*)
Source | : | Kompas.com,nakita.id,tribun seleb |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR