Nakita.id - Di balik kesuksesan anak, ada pola asuh orangtua yang berhasil diterapkan! Ini pula yang dirasakan pembawa acara Nadia Mulya. Sejak kecil, orangtua dari Nadia selalu mendisiplinkannya, terutama mengenai rasa hormat.
Hal inilah yang lantas membuat ibu 37 tahun ini bertekad untuk menerapkannya pada anak-anaknya.
"Aku punya pandangan bahwa aku ini ibu kamu, bukan teman kamu. Aku menerapkan apa yang orangtuaku terapkan ke aku," tutur Nadia.
Ia melanjutkan, anak bisa tetap mencurahkan perasaannya kepada orangtua, namun jangan melupakan rasa segan dan rasa hormat. Ini merupakan salah satu cara agar anak bisa patuh dan disiplin sejak kecil.
Baca juga : Ini Pola Asuh Tepat Agar Anak Disiplin
"Walaupun kita bisa curhat ke orangtua, tapi kita harus punya rasa segan atau hormat. Itu yang buat aku bisa survive ketika kuliah di luar. Aku pikirannya jangan sampai bikin malu orangtua gue, dan it works for me. Aku disiplin banget, menurut mereka aku mama monster," tambahnya.
Walau mengaku menerapkan pola asuh yang tegas, Nadia selalu berusaha untuk meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga supaya tetap menjaga keharmonisan.
"Yang sangat penting adalah bonding antarkeluarga. Jadi anak-anak tahu kapan mereka bisa terbuka sama orangtua, tapi di momen lain mereka segan sama orangtua," jelas perempuan kelahiran Jakarta, 19 Februari 1980 ini.
Baca juga : Disiplin Spiritual. Ternyata Anak Bisa Belajar Memahaminya Lewat Berpuasa
Seiring bertambahnya usia anak-anak, peran orangtua menjadi lebih fungsional dan kurang emosional, yang merupakan pelajaran berat bagi orangtua yang ingin menjadi "sahabat terbaik" anak mereka.
Sebagai orangtua, mereka mungkin merasakan emosi tersebut di dalam, tapi kita harus melakukan pola asuh secara fungsional, dan tetapkan batas pada anak.
Pengaturan batas adalah fungsi yang sangat sehat. Begitulah cara anak belajar mengetahui apa yang aman dan apa yang tidak aman. Apa yang tepat dan apa yang tidak tepat.
Baca juga : Mengajarkan Anak untuk Disiplin dari Kegiatannya Sehari-hari
Misalnya, untuk anak berusia satu tahun, peran orangtua melibatkan pergantian popok. Dengan anak berusia delapan tahun, peran fungsionalnya membuat pekerjaan rumah selesai. Dengan anak berusia lima belas tahun, pola asuhnya melibatkan pemberlakukan jam malam yang bertanggung jawab, dan seterusnya.
Pola asuh orangtua juga sangat memengaruhi perilaku anak. AskDrSears.com mengatakan bahwa peran orangtua dalam membentuk perilaku tidak bisa diremehkan.
Mulai dari memberi teladan - tetap tenang di bawah tekanan, misalnya - hingga memberikan penghargaan dan hukuman untuk perilaku baik dan buruk. Ibu dan Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan bagaimana anak bertindak. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR