Nakita.id - Seorang ibu menceritakan bahwa dirinya dipermalukan karena menyusui anaknya di Disneyland. Namun ibu ini tak hanya tinggal diam, ia justru membalasnya dengan hal yang mengejutkan.
Brittni Medina menjadi viral di media sosial Facebook akhir pekan lalu karena menceritakan kejadian pahit yang berlangsung saat dirinya tengah berlibur ke Disneyland bersama suami dan anak laki-laki mereka yang berusia 10 bulan.
Ibu dua anak tersebut menjelaskan, ia sedang mengantri panjang dan bayinya sedang lapar. Karena tidak ingin kehilangan antrian, akhirnya ia mulai menyusui bayinya secara terang-terangan.
Tapi saat ia memberi makan anaknya, Medina mengatakan bahwa dirinya saat itu melihat dua wanita mengkritiknya karena menyusui di tempat umum.
Ia pun tak menghiraukan dan memilih untuk terus berjalan, selain itu Brittni meminta suaminya untuk memotret dirinya, yang benar-benar merasa nyaman saat menyusui, dengan kedua wanita yang tidak setuju di belakangnya.
"Wanita-wanita ini berkomentar (karena Medina menyusui), jadi saya pindah dari tempat saya untuk menangkap gambar dengan karakter-karakter (orang) ini.”
Baca juga: 5 Trik Menyusui di Tempat Umum
'Bukan perhatian untuk saya, tapi perhatikan fakta TIDAK ADA PEREMPUAN YANG PERLU MALU UNTUK MENYUSUI BAYI MEREKA SECARA TERBUKA,' tulis Medina di posting Facebook-nya.
Medina menggambarkan bahwa dirinya selama ini merasa nyaman menyusui di tempat umum dan menceritakan juga reaksi geli terhadap ucapan wanita tersebut.
Dikatakan pula bahwa wanita tersebut marah karena suaminya telah mengambil gambar mereka. Namun menurut Medina, karakter haters ini perlu diambil gambarnya.
Ia pun merasa puas, yang tampak dari ekspresi wajah tersenyum lebar di foto, dan tetap terhibur oleh reaksi wanita tersebut.
"Saya senang suami saya bisa mengambil gambar saya yang dengan senang hati memberi makan anak saya dan saya pikir ekspresi di wajah mereka tak ternilai harganya. Maksudku, bagaimana mereka bisa sangat marah?”
Source | : | The Daily Mail |
Penulis | : | |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR