Nakita.id - Sarana transportasi moderen berbasis aplikasi, seperti Ojol alias ojek online saat ini sangat diminati masayarakat.
Tingginya minat masyarakat kota untuk menggunakan sarana ojek online ini karena banyak kemudahan dan keuntungan yang didapatkan.
Keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya: kemudahan dalam mengorder (menggunakan smartphone), harga yang relatif lebih murah, dan promo-promo yang dapat memanjakan penguna jasanya.
BACA JUGA Selamat! Putra Arie Untung dan Fenita Arie Menjuarai Kontes Robotic Kategori Kids
Tidak hanya pengguna jasanya, pengemudi ojek online pun banyak mendapat keuntungan dari pihak perusahaan yang menaunginya.
Namun, dibalik semua keuntungan yang didapatkan oleh pengguna dan pengemudi ojek online, terdapat berita yang mengejutkan.
Hafidzul Anwar seorang driver taxi online yang aktif dalam komunitas pengemudi ojek online di facebook menceritakan kisah yang mengejutkan saat mengantarkan tim nakita.grid.id menuju tempat peliputan di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (14/12), sekitar pukul 09.31 wib. Menurut pangakuannya dalam sehari paling tidak ada 2 driver Ojol yang meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya. Bahkan sehari pernah sampai ada 4 kejadian.
BACA JUGA Hindari 5 Makanan Ini Untuk Sarapan. Risikonya Terlalu Tinggi
"Saya tergabung dalam komunitas pengemudi, setiap hari saya lihat di postingan sosmed dari komunias kami (komunitas pengemudi ojek online), sering banget dapat kabar duka, ada aja yang meninggal setiap harinya." ungkap Hafiz yang sudah bersedia cerita yang diungkapkannya dan namanya diberitakan oleh wartawan nakita.grid.id.
"Minimal 2 orang pengemudi ojek online yang meninggal setiap harinya." jelasnya dengan nada prihatin.
Naasnya, kecelakaan yang menimpa pengemudi ojek online seringkali terjadi saat penemudi mengantar penumpangnya.
BACA JUGA Transformasi Anak Kourtney Kardashian, Dari Bayi Hingga 3 Tahun
Hafiz juga menyebutkan kemungkinan penyebab dari banyaknya tingkat kecelakaan pengemudi ojek online ini karena pengemudi yang kurang mengindahkan kehati-hatian dalam bekerja.
"Selain itu, keinginan untuk kejar target biasanya menjadi alasan pengemudi ojek online memaksakan diri untuk tetap berkerja, padahal kondisi tubuh sudah lelah," sambung Hafiz.
Sesama pekerja jasa online Hafidz prihatin dengan kondisi ini. Dirinya menyarakankan untuk tidak memaksakan diri, "Bagaimana pun jalan raya mengerikan. Apalagi bagi pengendara motor dan penumpangnya. Saya taxi online, menggunakan mobil, rodanya 4. Motor roda nya 2. Tidak konsentrasi sedetik saja ancamannya nyawa." pungkasnya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR