Tabloid-Nakita.com - Bagi beberapa calon ibu, sedikit rasa sakit dapat menyebabkan munculnya alarm berbahaya dan langsung berkunjung ke dokter kandungan. Bagi calon ibu yang lain, rasa sakit yang sama kadang tidak dihiraukan. Mereka berpikir itu adalah kejadian normal pada kehamilan.
Bagaimana cara membedakan antara gejala yang membutuhkan perhatian medis segera dengan yang tidak berbahaya, yang bisa menjadi bahan pertanyaan untuk Anda ketika konsultasi lanjutan ke dokter kandungan? Tanda-tanda seperti apa yang membuat Anda perlu menelepon atau mengunjungi dokter?
Ada beberapa gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai, karena berpotensi menimbulkan komplikasi serius selama kehamilan, yaitu:
1. Pendarahan pada trimester berapa pun
Perdarahan bisa berarti banyak hal. Perdarahan parah disertai sakit perut yang amat sangat dan juga kram seperti sedang menstruasi, atau terasa akan pingsan dan semuanya terjadi pada trimester pertama, itu bisa menjadi pertanda hamil di luar kandungan," kata Peter Bernstein, MD, profesor obgin klinis di Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di Bronx.
Hamil di luar kandungan terjadi jika telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain, kecuali di dalam rahim. Hamil di luar kandungan dapat mengancam jiwa calon mama. Perdarahan hebat disertai kram juga bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau awal trimester kedua.
Dengan kata lain, perdarahan pada fase apa pun selama kehamilan adalah gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai. Jangan tunda untuk segera ke dokter jika terjadi perdarahan saat Mama hamil.
2. Mual dan muntah yang parah
Mual dan muntah parah sampai Mama tidak dapat menahan makanan apa pun di dalam perut tergolong situasi yang berbahaya. "Jika Anda tidak dapat makan atau minum apa pun, Anda bisa dehidrasi," kata Bernstein. Mama juga terancam kekurangan gizi, yang bisa menyebabkan kelahiran cacat sampai lahir prematur.
Ada obat yang aman yang dapat dikonsumsi untuk mengendalikan mual dan muntah yang parah. Mungkin juga dokter akan menganjurkan perubahan pola makan, sehingga Anda dapat menemukan makanan yang tidak menyebabkan mual dan muntah.
3. Aktivitas janin menurun secara nyata
Apa artinya jika calon bayi, yang biasanya sangat giat bergerak, tiba-tiba tampak seperti kekurangan energi? "Jika bayi dalam kandungan tidak aktif bergerak seperti biasanya, bisa jadi janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta," ungkap Bernstein.
Bagaimana Mama bisa mengetahuinya? Bernstein menyarankan agar Mama minum atau makan sesuatu yang dingin dan kemudian tidur dalam posisi miring. Tunggu apakah janin akan bergerak.
Jumlah gerakan bayi juga dapat dijadikan indikator. Tidak ada patokan untuk itu, tetapi 10 atau lebih gerakan dalam waktu dua jam adalah jumlah yang normal. Kalau kurang dari itu, segeralah menghubungi dokter. Dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan.
4. Gejala flu
Pada musim flu, Mamil biasanya akan dengan mudah tertular flu dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan kehamilan memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebagai tambahan, mamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi serius dari flu.
Gejala flu termasuk demam, batuk-batuk, tenggorokan nyeri, hidung berlendir, bersin-bersin, mual, muntah, dan diare. Jika Mama tidak hamil dan mengalami gejala flu, sebisa mungkin hindarkan diri dari mama hamil; agar mereka tidak tertular.
Sebagai tambahan, jika mamil mengalami demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, itu tanda ada infeksi. Sekali lagi, jangan tunda untuk pergi ke dokter jika itu terjadi, karena gejala flu merupakan gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai.
5. Kontraksi dini pada trimester ketiga
Kontraksi bisa menjadi pertanda kelahiran sebelum waktunya. Sayangnya, banyak calon mama yang terkecoh antara tanda kelahiran yang sesungguhnya dengan tanda kelahiran yang "palsu" (false labor).
False labor disebut sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi jenis itu sama sekali tidak dapat diprediksi, tidak beritme dan intensitasnya tidak meningkat. Biasanya akan menghilang dalam waktu satu jam atau ketika Mama minum. Sementara itu kontraksi tanda kelahiran yang sesungguhnya berinterval 10 menit atau kurang, dan intensitasnya semakin meningkat.
Yang paling penting, jangan main-main dengan keselamatan jabang bayi. Jika Mama mengalami kontraksi pada trimester ketiga, jangan buang waktu. Segeralah temui dokter. Bila bayi masih terlalu masih muda untuk dilahirkan, dokter memiliki alat penunda kelahiran.
6. Air ketuban pecah
Anda sedang berjalan ke dapur dan merasa ada air dalarn jumlah banyak mengaliri kedua kaki. Bisa jadi itu karena air ketuban yang pecah. Atau bisa kandung kemih. Jika tidak yakin apakah air tersebut air ketuban atau urin, cobalah untuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Jika cairan terus mengalir, berarti itu air ketuban. Mama harus segera ke dokter atau rumah sakit.
7. Sakit kepala yang terus-menerus, sakit perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan selama trimester ketiga
Semua gejala itu bisa menjadi tanda terjadinya preeklamsia. Ini adalah gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai karena bisa berbahaya. Preeklamsia ditandai dengan tingginya tekanan darah dan adanya protein di dalam urin yang biasanya terjadi setelah pekan ke-20 kehamilan.
Hubungi dokter segera dan periksakan tensi Anda. Perawatan prakelahiran dapat mengatasi preeklamsia secara dini.
(KompasHealth)
KOMENTAR