Tabloid-Nakita.com- Melihat gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang berdampak negatif pada kesehatan mata. Sebab, Sinar ultraviolet dari matahari bisa merusak retina mata jika masuk secara berlebihan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melihat gerhana matahari agar tidak mengganggu kesehatan mata anak:
- Tidak disarankan melihat gerhana secara langsung dengan mata telanjang.
- Gunakanlah kacamata yang mampu menyaring sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nanometer.
- Ingat! Tidak semua kacamata hitam mampu menyaring sinar ultraviolet.
- Penggunaan kacamata hitam yang tidak memiliki kemampuan menyaring sinar ultraviolet justru bisa meningkatkan risiko gangguan penglihatan.
- Jika melihat gerhana matahari dengan kamera atau teleskop/binokular, gunakanlah filter neutral density 5 (ND 5).
- Tidak disarankan melihat gerhana melalui negatif film.
- Melihat gerhana melalui pantulan pada air tanpa kacamata yang mampu menyaring sinar ultraviolet juga bisa berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.
- Jangan menatap gerhana tanpa henti dari awal hingga akhir. Selama melihat gerhana, istirahatkan mata, alihkan pandangan dari melihat gerhana beberapa saat.
Segera Datangi Dokter Bila Muncul Gejala ini Usai melihat Gerhana Matahari
Siapa saja yang merasakan terjadinya kemunduran penglihatan sesudah melihat Gerhana Matahari Total (GMT), dianjurkan untuk langsung menemui dokter spesialis mata. Tidak boleh lebih dari 24 jam.
Meski sejumlah pakar, bahkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek, mengimbau agar tidak usah melihat langsung gerhana matahari, sebagian dari kita keukeuh untuk melihatnya. Silakan saja tapi jangan lupa memakai pelindung mata yang benar. Jika tidak, kerusakan mata mengintai.
"Buat yang mungkin lupa atau tidak tahu harus mengenakan kacamata khusus, begitu merasakan ada yang aneh dengan penglihatannya atau kemunduran penglihatan, kayak kabur saja gitu, langsung ke dokter mata. Biasanya akan berlanjut perih dan radang," kata Dr Surya Utama SpM, Sub Spesialis Vitreoretina.
Nantinya, spesialis mata akan memeriksa saraf mata yang terkena paparan itu. Termasuk melakukan CT Scan atau OCT guna mengetahui seberapa besar tingkat keparahannya.
"Kita juga akan memeriksa jarak pandangnya, termasuk pemeriksaan retina. Akan banyak pengecekan yang akan dilakukan," kata dia mengenai kemungkinan radang mata akibat melihat gerhana matahari total 2016.
(Ipoel/Kompas/Liputan6.com)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR