Tabloid-Nakita.com - Seringkali para Mama dibuat frustasi sewaktu anak-anak mereka sulit sekali dinasihati dan dilarang melakukan sesuatu hal.
Dinasihati tidak mendengar, diberikan pengertian tidak masuk sama sekali, apalagi sewaktu diberikan perintah, jangankan mendengar, mereka malah menolak mentah-mentah perintah kita dan berlalu begitu saja. Namun lagi-lagi, meski diperlakukan demikian seringkali sebagai orangtua kita kalah dengan ego anak yang begitu tinggi dengan alasan mereka masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Namun tahukah anda, jika pola asuh yang demikian terus-terusan anda terapkan pada anak-anak, hal ini bukannya menyelesaikan masalah dan membuat anak anda menjadi patuh. Sebaliknya, sikap anda yang terus-terusan memberikan kesempatan pada anak sewaktu mereka melakukan kesalahan dengan berharap suatu hari nanti mereka bisa berubah menjadi patuh dan penurut adalah hal yang keliru.
Memang benar, anak adalah buah hati tercinta yang kita lahirkan dengan susah payah yang sudah seharusnya kita cintai dan kita sayangi, namun ada begitu banyak cara yang tepat dalam mencintai anak dan menyayangi mereka. Memberikan mereka semua keinginannya dan terus-terusan mengalah pada anak bukanlah tindakan yang tepat dalam mencintai buah hati kita. Semua orangtua tentunya ingin jika anak yang dimilikinya tumbuh menjadi anak yang baik penuh kasih sayang, namun juga berbakti pada kedua orangtuanya. Untuk itulah, ada masaya dimana anda harus dengan tegas mendidik mereka menjadi anak yang baik seperti yang anda harapkan. Semua tahapan yang akan anda lalui tentu akan sangat melelahkan dan mungkin membuat anda susah payah mendidik mereka. Namun pada akhirnya nanti, ketika anak anda telah tumbuh menjadi seseorang yang baik seperti yang anda harapkan, maka masa depan yang cerahlah yang akan mereka dapatkan.
Tidak ada orangtua yang akan menjerumuskan anaknya pada lembah kesalahan, namun tentunya pola asuh dan cara mendidik anak harus anda perhatikan. Mendidik anak agar tumbuh menjadi seseorang yang patuh dan penurut tidak berarti harus dilakukan dengan keras seperti pola didikan para militer, yang terpenting adalah konsisten dan tegas. Buat anak bertanggung jawab dengan apa yang dimilikinya dan apa yang telah diperbuatnya. Dengan begini mereka akan mampu memelihara apa yang mereka miliki.
Namun juga tidak berarti dengan memberikan pola didikan keliru yakni dengan mengabulkan semua keinginan anak dan menghujaninya dengan harta benda mewah sebagai wujud kasih sayang anda yang tak terkira. Pola asuh yang seperti ini tentu saja tidak akan berhasil, sebab anak akan tumbuh menjadi seseorang yang manja dan merasa segala keinginannya harus dipenuhi, disamping itu sifat egoisme-nya juga akan semakin tinggi. Maka jangan heran jika ketika anda memberikan perintah atau meminta bantuan anda, mereka akan berlaku sesuka hati mereka dengan menolak atau mengabaikan anda.
Nah, cara berikut ini penting sekali diterapkan pada anak-anak ketika anda mendidik mereka agar bisa patuh sewaktu anda memberikan perintah.
1. Panggil Nama Mereka
Ketika anda membutuhkan bantuan anak-anak atau sewaktu anda hendak memberikan perintah kepada buah hati, hendaknya tidak usah berteriak atau mengomel dengan tidak jelas. Selain tidak akan menyelesaikan masalah, hal ini tidak akan membuat anak anda seger menghampiri anda dan melakukan perintah yang anda berikan pada mereka. Sebaliknya, kondisi anak-anak malah akan terkejut, takut dan bahkan kesal dengan tidak mau menghampiri atau bahkan berpura-pura tidak mendengar. Anda tentu tidak ingin jika hal ini terjadi bukan? Nah, untuk itulah sebuah teriakan bukanlah cara yang baik mendidik anak.
Ada baiknya ketika anda membutuhkan mereka atau hendak memberikan perintah, segera hampiri mereka atau hampiri keluar saat mereka bermain diluar. Lalu dekati mereka dan katakan jika anda membutuhkan mereka dirumah. Ingatlah jaga citra anak-anak dihadapan teman mereka, jangan sampai anda memberikan perintah atau meneriaki anak-anak didepan teman-temanya. Hal ini akan membuat mereka malu dan malah jengkel pada diri anda. Ketika anak jengkel, maka bisa ditebak hal lain yang akan terjadi adalah pertengkaran dengan anak yang malah akan memperburuk suasana.
2. Dengarkan Anak-Anak Anda
Meski anda memberikan perintah pada anak-anak atau pada saat anda benar-benar membutuhkan mereka, ini bukan berarti anda harus mengabaikan mereka dan tidak mendengarkan keluahannya. Perilaku anak-anak yang menolak atau tidak mengabulkan perintah anda bisa dilatarbelakangi karena mereka capek sepulang sekolah, tidak enak hati dengan lingkungannya atau merasa tidak enak badan. Untuk itu, sebaiknya maklumi dan berikan perintah sesuai dengan kapasitas anak.
3. Kondisikan Perintah dengan Waktu Anak-Anak
Sewaktu anda memberikan perintah dan anak-anak terlihat malas melakukannya, jangan terlalu dini menghakimi bahwa anak anda malas dan sulit diberikan perintah. Kondisikan terlebih dahulu dengan waktu anak, apakah kala itu anda memberikan perintah saat anak baru saja pulang sekolah, pulang les atau saat anak lelah pulang bermain. Hal ini tentu saja akan menguras tenaga anak sewaktu anda memberikan perintah. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk beristirahat sejenak dan meminta mereka saat tenaganya sudah kembali pulih. Selain itu, mintalah dengan sopan, kondisi lelah pada anak akan membuat segala hal yang membebaninya menjadi sebuah tekanan untuk dirinya. Dengan meminta lewat cara yang sopan akan membuat tekanan dalam diri anak memudar dan membuat mereka lebih mungkin mau melakukan perintah anda.
4. Tatapan Mata Anda Pada Mereka
Sebuah tatapan matamemiliki kekuatan untuk menunjukan sebuah perasaan. Ketika orangtua menatap mata anaknya, maka mereka akan melihat bahwa kita memberikan perhatian, bukannya amarah dan perintah yang telak yang mendikte mereka. Dengan menatap mata anak, mereka akan paham betapa anda membutuhkan mereka dan ingin anak anda memberikan bantuannya. Selain itu, tatapan mata akan membuat anak merasa dipedulikan dan diperhatikan. Untuk itu, jangan lupa tatap mata anak dan letakan tangan anda dibahunya sewaktu anda ingin memberikan perintah pada mereka.
5. Bercermin Diri
Terkadang orangtua lupa bahwa mereka pun sebenarnya sering ingkar janji entah pada lingkungan atau anak-anak mereka sendiri. Dari semua teori cara mendidik anak, introspeksi diri atau bercermin diri seringkali menjadi hal yang terabaikan. Bagaimana mungkin seorang anak mau mendengarkan perintah orangtua dan patuh pada semua perintahnya, jika orangtua mereka seringkali tidak tegas dan konsisten terhadap ucapannya. Apalagi diperparah dengan sikap orangtua yang seringkali memarahi anak-anaknya atas hal yang sebenarnya sering mereka lakukan sendiri. Untuk itu, penting sekali memperbaiki sikap dan perilaku sendiri sebagai orangtua sebelum mengajarkan anak tentang sesuatu hal.
Memiliki anak yang penurut dan patuh pada perintah orangtuanya tentu saja menjadi kebahagiaan yang tak terhingga untuk orangtua itu sendiri. Dan cara diatas diharapkan mampu membantu orangtua mendidik anaknya.
KOMENTAR