TabloidNakita.com - Ibu hamil memang tidak disarankan untuk bersikap pasif dan hanya duduk-duduk santai seharian. Akan tetapi, saat mengandung ibu tetap perlu mengurangi aktivitasnya, salah satunya menghindari berdiri terlalu lama. Entah berdiri terlalu lama di angkutan umum seperti kereta api, bediri terlalu lama karena tuntutan profesi, atau juga berdiri terlalu karena saat melakukan rutinitas sehari-hari.
Menurut para peneliti dari Belanda, ibu hamil yang pekerjaannya mengharuskan ia berdiri terlalu lama atau lebih dari 40 jam dalam seminggu, beresiko tinggi memiliki bayi yang lebih kecil. Sikap berdiri terlalu lama itu dipercaya juga berpengaruh negatif pada perkembangan bayi.
Baca juga: 4 Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Berdiri Terlalu Lama
Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine, para peneliti mengungkapkan kaitan antara lingkungan pekerjaan dan ukuran bayi. Beberapa jenis profesi yang mengharuskan seseorang berdiri lama antara lain guru, koki, kasir, peneliti, perawat, dan masih banyak lagi.
Penelitian dilakukan terhadap 4.600 perempuan dan para responden diwawancara untuk mengetahui kondisi pekerjaan mereka, misalnya berapa lama berdiri, berjalan, atau jam kerja setiap harinya. Mereka juga mengecek kondisi bayi di kandungan. Setelah bayi lahir, para bayi itu diukur berat badan, panjang, dan lingkar kepalanya.
Hasilnya diketahui, ibu hamil yang setiap harinya terlalu lama berdiri melahirkan bayi yang ukuran kepalanya satu sentimeter lebih kecil dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak terlalu lama berdiri.
Selain itu, wanita yang bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu juga cenderung memiliki bayi dengan lingkar kepala kecil dibanding mereka yang bekerja 25 jam per minggu.
Memang belum diketahui apakah ukuran kepala bayi yang kecil itu berdampak jangka panjang. "Memang belum jelas, tetapi ada indikasi bahwa lingkar kepala yang kecil berdampak negatif pada perkembangan otaknya," kata Alex Burdorf dari Erasmus University Medical Center.
Hal penting lainnya, berdiri terlalu lama berisiko menyebabkan Mama pingsan atau terjatuh. Hal yang perlu diingat, saat hamil terjadi pelebaran di seluruh pembuluh darah akibat pengaruh hormon progesteron. Akibatnya, banyak ibu hamil mengalami varises, gusi berdarah, atau penurunan tekanan darah (hipotensi). Nah, jika si ibu hamil yang mengalami hipotensi berdiri terlalu lama tentu bisa berdampak buruk. Pusing dan pandangan yang gelap karena suplai darah ke otak berkurang bisa saja terjadi.
Baca juga: Saat Hamil, Jangan Duduk Lebih dari 6 Jam
Dampak selanjutnya ibu bisa terjatuh dan mengakibatkan trauma pada kandungannya. Masalahnya, tak ada patokan berapa lama waktu maksimal ibu hamil boleh berdiri. Hanya yang bersangkutan yang dapat mengetahuinya. Kalau sudah merasa pusing, gelap dan sebagainya, ibu hamil disarankan mencari tempat yang nyaman untuk duduk atau beristirahat sejenak.
Kendati begitu, Burdorf menekankan bahwa bekerja dan tetap aktif selama hamil bukanlah hal yang perlu dihindari. Malah, ibu yang tetap aktif lebih sedikit mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan dibanding dengan ibu hamil yang malas bergerak. Ingat, duduk terlalu lama juga tak baik bagi ibu hamil.
Baca: Ini Bahayanya Jika Ibu Hamil Duduk Terlalu Lama
Yang tidak kalah penting adalah perlunya mendengar apa yang dikatakan tubuh. Jika tubuh sudah merasa lelah dan timbul sedikit saja rasa sakit, beristirahatlah. Bila timbul keluhan, konsultasikan pada dokter. Jadi, jika sudah merasa pegal karena berdiri terlalu lama, beristirahatlah. Atau, saat berada di angkutan umum, untuk menghindari berdiri terlalu lama, cobalah meminta dengan sopan kepada penumpang lain agar bergiliran duduk, utamanya perjalanan membutuhkan waktu lama.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR