Nakita.id - Air ketuban ialah sebuah cairan yang mengelilingi janin ketika berada di dalam rahim.
Cairan ini memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Sumber dari air ketuban ini yaitu dari kencing janin, plasenta, tali pusat, dan sekresi dari epital amnion.
Meski sebagian besar dari kencing janin, tetapi air ketuban tentunya berbeda dengan air kencing.
Tahukah Moms jika cairan ketuban ini berwarna putih, berbau amis, dan berasa manis.
BACA JUGA: 5 Hal Ini Membuat Jumlah Air Ketuban Sedikit
Cairan ketuban yang cukup tersedia dan tak berwana keruh akan menjamin kecupukan nutrisi dan oksigen untuk janin.
Dengan demikian Moms harus memastikan cairan ketuban tidak boleh kurang, di mana menurut buku Nakita, cairan ketuban dikatakan kurang (oligohidramnion) bila volumenya di bawah 500 cc.
Oligohidramnion dapat berisiko pada pertumbuhan janin yang terhambat, bahkan parahnya yaitu janin meninggal sebelum dilahirkan.
Sesaat setelah dilahirkan pun sangat mungkin bayi bersiko tidak segera bernapas secara spontan dan teratur.
Itulah ancaman apabila kekurangan cairan ketuban saat kehamilan, tapi tak hanya kekurangan, kelebihan cairan ketuban pun berbahaya.
BACA JUGA: Kebiasaan Sederhana Ibu Hamil yang Dapat Cegah Cairan Ketuban Rendah
Cairan ketuban berlebih (polihidramnion/hidramnion) atau istilah awamnya kembar air, bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR