Selain itu, hidramnion pun berisiko perdarahan pascapersalinan, lepasnya plasenta, bahkan kematian janin di kandungan.
Gejala yang dapat Moms rasakan ketika mengalami hidramnion adalah ukuran rahim lebih besar daripada usia kehamilan.
Lalu, Moms mengalami sesak napas dan kesulitan merasakan gerakan janin.
BACA JUGA: Jumlah Cairan Ketuban Moms Sedikit? Lakukan Pencegahan dengan Cara Ini
Bila mengalami gejala-gejala seperti itu, sebaiknya Moms segera menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan USG.
Dengan melalui pemeriksaan USG akan dapat terdeteksi adanya kembar air.
Apabila sudah diketahui, maka dengan segera Moms harus diobati untuk mengatasi kembar air.
Namun, bila setelah diobati, air ketuban tak juga berkurang atau malah bertambah terus, akan dilakukan tindakan pengurangan jumlah cairan ketuban dengan cara amniosentesis.
BACA JUGA: Jangan Panik, Segera Lakukan Ini Jika Ketuban Pecah Sebelum Waktunya!
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR