Nakita.id - Gen tidak hanya faktor yang menentukan bentuk fisik dan kepribadian seseorang, namun juga beerapa masalah kesehatan.
Depresi dan insomnia misalnya, ternyata penyebabnya tidak hanya stres atau kelelahan namun juga dipengaruhi oleh gen.
Ada beberapa kelainan genetik yang diwariskan oleh ibu, terutama pada anak perempuannya.
Baca Juga : 5 Hal yang Memengaruhi Tampilan Janin Saat Lahir, Bukan Hanya Genetik!
Bukan berarti anak perempuan sudah pasti akan jatuh sakit, hanya saja mereka jadi bisa lebih waspada dan lebih memperhatikan kesehatannya.
Osteoporosis
Osteporosis merupakan penyakit pengeroposan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
Perempuan lebih berisiko terkena penyakit ini dan penyebabnya bisa jadi karena genetik.
Biasanya terjadi setelah menopause, periode ketika tulang kehilangan kalsium dan menjadi rapuh.
Untuk mencegahnya, Moms bisa melakukan beberapa hal seperti mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D, lebih banyak berjalan, tidak merokok, mengurangi konsumsi minuman bersoda, serta kontrol berat badan dengan olahraga secara teratur.
Radang sendi
Para ilmuwan menemukan bahwa salah satu faktor penyebab radang sendi adalah warisan gen dari ibu.
Untuk mencegahnya, Moms bisa melakukan beberapa hal seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi kopi dan daging merah, menjaga kesehatan gigi dan gusi karena sakit gigi dapat menyebabkan perkembangan radang sendi, serta mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C.
Baca Juga : 6 Hal yang Melukai Hati Anak Hingga Menyebabkan Trauma, Orangtua Sering Tak Sadar
Penuaan dini
Para ilmuwan menemukan bahwa gen tertentu bertanggung jawab atas berapa lama tubuh kita dapat mencegah proses penuaan.
Gen-gen ini ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lain di pihak ibu.
Sayangnya, para ilmuwan belum menemukan cara untuk mengatasi masalah ini.
Namun menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi saat berada di luar ruangan sangat dianjurkan.
Depresi
Tiga ratus juta orang menderita depresi setiap tahunnya. Para ilmuwan menemukan bahwa gen SIc6a15 dapat mewariskan depresi dari ibu ke anak-anaknya.
Mereka juga mendapati bahwa perempuan dua kali lebih berisiko menderita depresi dapipada pria.
Depresi pascamelahirkan juga bisa diwariskan dari pihak ibu.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?
- Jagalah kondisi fisik dengan memastikan tidur nyenyak, diet seimbang dan berolahraga secara teratur.
- Jika tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, jangan ragu minta bantuan ke teman dan keluarga
- Kunjungi psikoterapis jika merasa kondisi memburuk
Baca Juga : Cara Membuat Masker Telur, Solusi untuk Berbagai Masalah Rambut
Glaukoma
Perempuan lebih berisiko terkena glaukoma daripada pria. Ternyata penyebab glaukoma juga bisa karena warisan gen dari pihak ibu.
Tindakan pencegahan yang bisa diupayakan:
- Lakukan check up. Kunjungi dokter mata setiap 2 hingga 4 tahun sebelum usia 40, setiap 1 hingga 3 tahun dari usia 40 hingga 54, setiap 1 hingga 2 tahun dari usia 55 hingga 64, dan setiap 6 hingga 12 bulan setelah usia 65 tahun.
- Latihan fisik seperti berjalan atau jogging paling tidak 3 kali dalam seminggu. Moms juga bisa melakukan yoga tetapi hindari melakukan pose terbalik yang dapat meregangkan leher dan bahu.
Baca Juga : 8 Cara Sederhana dan Alami Usir Cicak dari Dalam Rumah
Penyakit kardiovaskular
Lemak dalam tubuh perempuan dipengaruhi oleh warisan gen. Jika lemak terkonsentrasi di sekitar perut, risiko penyakit kardiovaskular meningkat dua kali lipat.
Untuk mencegahnya, Moms bisa melakukan beberapa hal seperti:
- Aktivitas fisik 3-4 kali seminggu. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko mengalami stroke apoplektik, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes
- Makan lebih banyak sayuran, buah dan biji-bijian
- Berhenti merokok
- Lakukan pemeriksaan rutin dan perhatikan tekanan darah dan kolesterol.
Migrain
Perempuan tiga kali lebih sering menderita migrain daripada pria.
Penyakit ini juga dapat diturunkan secara genetik.
Tindakan pencegahan yang bisa Moms lakukan antara lain mengurangi konsumsi makanan yang bisa menyebabkan migrain seperti alkohol, coklat, keju, kopi, dan buah jeruk.
Menghindari tempat-tempat dengan bau yang kuat dan lampu-lampu yang terang, lebih banyak minum air putih, mengalokasikan waktu untuk istirahat dan relaksasi setiap hari.
Baca Juga : 6 Cara Mudah Membuat Masker Putih Telur untuk Kecantikan Wajah
Insomnia
Para ilmuwan menemukan bahwa insomnia tidak hanya disebabkan oleh masalah psikologis tetapi juga oleh masalah genetik.
Mereka juga menemukan bahwa gen dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan neurotisisme.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya tidur dengan pikiran positif, menghindari kopi, rokok, dan makanan berat menjelang tidur, tidak melakukan latihan fisik di sore hari, tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia yang lebih mungkin terjadi pada perempuan daripada pria.
Tidak ada obat untuk penyakit ini tetapi Moms dapat mengurangi risikonya dengan mengikuti gaya hidup sehat, seperti:
- Kendalikan tingkat tekanan darah dan kolesterol
- Berhenti merokok karena merokok meningkatkan risiko demensia
- Lakukan olaghraga
- Batasi konsumsi gula dan lemak jenuh
Baca Juga : Ayah Tega Merundung Anak Batitanya, Merekam dan Mengunggahnya ke Situs Online
Kanker payudara dan kanker ovarium
Pada 2013, aktris Angelina Jolie menjalani mastektomi ganda preventif.
Dua tahun kemudian, dia menjalani ooforektomi preventif (operasi pengangkatan indung telur) karena hasil tesnya mengindikasikan gejala dini kanker ovarium.
Jolie melakukan ini untuk meminimalkan risiko kanker yang menyebabkan ibu dan neneknya meninggal.
Jolie mewarisi gen BRCA1 rusak yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara dan ovarium secara signifikan.
Tetapi para ilmuwan mengklaim bahwa tidak semua mutasi gen menyebabkan kanker.
Meski demikian Moms dapat meminimalisasi risiko kanker dengan tidak mengonsumsi alkohol dan merokok.
Lakukan pemeriksaan rutin payudara, organ intim, dan scan di perut atas/bawah.
Usahakan punya anak di usia 30 tahun ke bawah. Penelitian menunjukkan bahwa melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun ke bawah mengurangi risiko kanker payudara. (*)
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR