Panduan Perkembangan Anak Usia 1,5 Tahun yang Normal Terjadi

By Gisela Niken, Rabu, 14 Desember 2016 | 22:15 WIB
Perkembangan Otak Bayi Perempuan Lebih Cepat (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com – Semua Mama pasti ingin si kecil bisa berkembang dengan normal. Ada beberapa faktor yang memengaruhi normal tidaknya perkembangan anak mulai dari perkembangan bahasa, koordinasi dan kemampuan kognitifnya. Untuk itu, Mama perlu mengetahui perkembangan anak usia 1,5 tahun yang normal terjadi. Berikut panduan yang perlu Mama ketahui.

Baca juga: Perkembangan berjalan anak yang normal terjadi

Keterampilan komunikasi dan bahasa

Anak di usia ini biasanya sudah bisa mengucapkan 10 hingga 20 kata. Ia juga mulai memahami perintah sederhana seperti “Tolong ambilkan mainan”. Mereka juga sudah bisa menunjuk benda-benda di sekitarnya seperti bagian tubuh. Untuk menstimulasi keterampilan komunikasinya, banyak ngobrol dengan anak jadi hal yang perlu dilakukan. Jangan lupa untuk membantu stimulasi si kecil dengan membaca buku ataupun menyanyi.

Baca juga: Ini tahap perkembangan anak usia 4 tahun yang normal terjadi

Keterampilan fisik

Mampu berjalan menjadi kemampuan fisik yang seharusnya bisa dilakkan oleh si kecil. Pada usia ini ia juga mulai belajar dengan berjalan menaiki tangga meskipun perlu berjalan dengan menaiki tangga. Anak juga sudah punya keterampilan lainnya seperti melempar bola dan melepaskan pakaiannya sendiri. Meski belum bisa menulis, anak di usia ini sudah mulai dibiasakan corat coret dengan krayon.

Keterampilan sosial dan emosional

Salah satu manfaat yang penting bagi si kecil saat mengajak ngobrol si kecil adalah meningkatkan kemampuan sosialnya. Anak yang senang diajak ngobrol dan berkomunikasi akan mendapatkan kemampuan untuk menanggapi orang lain. Ia juga mampu menunjukan emosi sederhana seperti menunjukkan rasa kasih sayang.

Baca juga: Tahapan perkembangan bahasa anak

Keterampilan kognitif

Salah satu perkembangan anak usia 1,5 tahun yang penting adalah bagaimana si kecil bisa mulai belajar dan berpikir. Sejak usia dini, otaknya sudah berkembang agar siap belajar banyak hal. Kegiatan belajar sederhana bisa dimulai dengan mengenal nama benda, hewan atau buah dengan bantuan tubuh. Si kecil yang meniru sebuah gerakan misalnya gerakan tarian masuk ke dalam keterampilan kognitif yang perlu diasah sejak usia dini.