Pemeriksaan Penting pada Ibu Hamil di Trimester Ketiga

By Faras Handayani, Kamis, 26 Januari 2017 | 10:15 WIB
Cairan ketuban berperan dalam perkembangan bayi di dalam kandungan. (Dini Felicitas)

Sebaliknya, untuk kasus janin yang terukur lebih kecil untuk usia kehamilan, bila kurva berat badan janin konsisten umumnya tidak dilakukan tindakan medis khusus. Tapi bila berat janin merosot dari sebelumnya, kemungkinan Ibu  akan diminta menjalani beberapa pemeriksaan tambahan untuk mencari penyebabnya. Jika hasil tes tidak meyakinkan, dokter kemungkinan akan mempercepat persalinan dengan induksi atau sesar. 

Baca juga: Ini Kondisi Kehamilan yang Memerlukan Induksi Saat Melahirkan

INFO YANG DICARI DOKTER

Setelah melakukan berbagai pemeriksaan pada Ibu, dokter harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 

Berat janin

Apakah pertumbuhan janin sesuai? Jika tinggi fundus tepat dan  janin  diperkirakan berbobot lebih dari 2.500 g, maka pertumbuhan janin dianggap baik. Jika masih ada keraguan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG demi menilai berat janin dan jumlah cairan ketuban. Pada bulan terakhir kehamilan, dokter mungkin melakukan pemeriksaan kardiotokografi untuk menilai kesejahteraan janin.

Berat ibu

Apakah berat badan Ibu sesuai?  Seperti pada trimester kedua, dokter akan melakukan tabulasi peningkatan berat badan selama kehamilan. Pada trimester ketiga, kenaikan berat badan idealnya 0,5 kg per minggu. Bagi ibu yang justru kehilangan berat badan, akan diminta mengevaluasi pola makannya dan pertumbuhan bayinya. Beberapa mamil merasa  sulit makan pada trimester ketiga karena perutnya terasa begah. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk makan lebih sering dengan porsi lebih sedikit. 

Tekanan darah ibu

Apakah tekanan darah Ibu normal? Hampir 10 % dari kehamilan dipersulit oleh hipertensi. Peningkatan tekanan darah menjadi 140/90, atau meningkat 30 sistolik (angka atas) atau 15 diastolik (angka bawah),  bisa menjadi tanda preeklamsia dan perlu dilakukan pengawasan lebih serius, bahkan perawatan rumah sakit.

Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil Bisa Berdampak pada Janin

Adakah proteinuria