Tetaplah Mengajarkan Bahasa Ibu Saat Anak Belajar Bahasa Asing

By Deonisia Arlinta, Kamis, 23 Februari 2017 | 00:15 WIB
Gangguan Bicara Pada Anak (Ipoel )

Nakita.id - Memiliki keahlian berbahasa adalah bekal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa asing, selain bahasa ibu, harus mulai diajarkan sejak anak masih kecil.

Dalam halaman earlychildhood.com, dikatakan bahwa waktu terbaik dalam mengajarkan bahasa asing pada anak yakni saat berusia 3-4 tahun. Hal tersebut diyakini pula oleh Barbara Zurer Pearson, penulis buku Raising a Billingual Child, bahwa mengajarkan bahasa kedua pada anak baik dilakukan sejak usia dini.

“Belajar bahasa asing itu lebih mudah dilakukan untuk anak-anak usia di bawah 10 tahun, dan lebih mudah lagi untuk anak balita, jika dibandingkan dengan orang dewasa yang butuh upaya lebih besar untuk memelajarinya,” jelasnya.

Sebagai upaya pengenalan bahasa asing untuk Si Kecil, beberapa cara ini bisa Mama lakukan:

1. Selalu semangat

Di masa tumbuh kembangnya, anak memiliki antusiasme yang tinggi untuk belajar, termasuk belajar bahasa baru. Untuk itu, Mama perlu mengimbangi semangat yang muncul ini dengan aktif merespons kapan pun anak ingin mempraktikkan bahasa barunya. Mungkin di awal pembelajaran, anak hanya mengucakan bahasa barunya dengan asal. Saat inilah Mama bisa membantunya mengoreksi bahasa yang ingin diucapkannya. Ini sangat penting aagr ia selalu semangat untuk belajar.

2. Ikut belajar

Jangan pernah malu untuk ikut belajar bersama anak. Mama mungkin juga memiliki keterbatasan dalam menguasai bahasa asing, untuk itu Mama pun juga harus ikut belajar. Jangan justru kondisi ini membuat Mama membatasi potensi yang dimiliki Si Kecil. Akan ada banyak hal berharga yang bisa Mama pelajari.

3. Mulai dari hal dasar

Sama seperti ketika mengenalkan anak untuk berbicara pertama kali, Mama bisa mulai mengajarkan anak bahasa asing dengan mengenalkan dari benda-benda di sekitarnya. Coba sebutkan benda di dekatnya dan sebutkan apa bahasa asing dari benda tersebut, seperti meja, kursi, televisi, dan benda lain yang disukainya.

4. Target jangka pendek

Berikan target anak untuk belajar sesuatu dengan tingkat yang semestinya. Jangan bebani dengan target yang terlalu tinggi. Mamaý bisa mematok target secukupnya untuk pencapaian belajarnya. Dengan mencapai target ini berarti tujuan Si Kecil belajar bisa tercapai dan efektif.

Namun, hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai anak melupakan bahasa ibunya. Bahasa ibu tetap perlu Mama jadikan bahasa utama yang digunakan dalam kesehariannya. Selain itu, jika anak masih menolak untuk belajar bahasa lain, Mama bisa coba menyelipkan beberapa kata atau kalimat dengan bahasa asing supaya anak terbiasa mendengarkannya.