Nakita.id - Si kecil makin aktif di sekolahnya? PR-nya semakin banyak dan susah, dan guru-gurunya juga memberikan tugas-tugas lain agar anak giat dalam ekstrakurikuler sekolah? Meskipun masih di taman kanak-kanak, anak ternyata juga sudah didorong untuk mengikuti berbagai perlombaan. Mama merasa tak siap dengan tuntutan ini. Apa sih yang bisa diharapkan dari anak usia 4 atau 5 tahun? Bagaimana jika mereka kalah dalam pertandingan dan merasa kecewa berat?
Memang, masih banyak orangtua yang khawatir anak akan menjadi frustrasi saat mengikuti perlombaan atau harus bersaing dengan teman-temannya. Tetapi Mama perlu tahu, anak yang terbiasa kompetitif biasanya mampu mencapai tujuan hidupnya. Mereka cenderung menjadi pemenang dalam pertandingan olahraga, lulus dengan nilai terbaik, dan kelak sukses dalam kariernya. Hal ini karena banyak manfaat yang didapat anak dengan berkompetisi:
* Terbiasa bekerja keras. Psikolog yang ahli neuropsikologi, Timothy Gunn, mengatakan bahwa anak yang terlibat dalam kompetisi akan belajar mengenai nilai kerja keras. Mereka selalu termotivasi untuk bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, entah itu mendapat medali dalam pertandingan futsal, menjadi juara lomba menyanyi, atau membuat hiasan frame foto terindah di kelas.
* Mengembangkan keyakinan diri. Dr. Gunn juga mengatakan bahwa anak yang berani berkompetisi akan menjadi lebih percaya diri dengan apa yang bisa mereka kerjakan. Kalau tak berhasil menjadi pemenang, hal itu akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.
* Belajar bekerjasama dalam tim. "Banyak pertandingan yang dimainkan bersama tim mengajarkan anak untuk memecahkan masalah sebagai tim, dan membantu mereka memelajari ketrampilan hidup dalam bekerjasama demi kepentingan sekelompok orang," ujar Ronda Klosterman, guru pendidikan olahraga, St. Joseph's Elementary School di Long Beach, California.
* Menginspirasi anak untuk menjadi yang terbaik. Salah satu pengaruh baik dari kompetisi pada anak adalah, mereka akan melakukan lebih daripada yang diminta, dan cenderung ingin menghasilkan yang terbaik dalam apa pun yang mereka lakukan. Kemampuan ini akan menyiapkan mereka untuk menghadapi situasi apa saja dalam hidup.
Terbiasa berkompetisi juga membuat anak mampu menerima kemenangan maupun kekalahan. Sangat penting bagi anak untuk belajar menerima kekalahan. Jika tidak, mereka akan merasa harus menang sepanjang waktu. Anak akan merasa bahwa takut kalah itu akan membuat mereka tak perlu mengambil risiko.
"Yang perlu dipelajari anak adalah, kalah itu tidak masalah. Mereka harus belajar kalah dan berpikir, 'Ah, tidak apa-apa', dan terus bermain," kata Po Bronson, penulis buku Top Dog: The Science of Winning and Losing.
Tidak disangka, banyak kan manfaat berkompetisi untuk anak? Anak jadi lebih tangguh dan tidak mudah menyerah. Mereka juga jadi lebih sportif dan tidak tenggelam dalam kekecewaan. Mulai sekarang, jangan ragu mengajak mereka mengikuti berbagai perlombaan ya.