Ketuban Pecah di Usia 22 Minggu Kehamilan, Bayi Lahir Selamat Berkat Ibu Banyak Minum Air

By Gisela Niken, Rabu, 15 Maret 2017 | 04:16 WIB
Ketuban pecah dini tak membuat seorang Ibu memerjuangkan sang anak (Gisela Niken)

Nakita.id – Kisah perjuangan Ibu mempertahankan hidup bayinya memang tak akan pernah menghentikan rasa haru kita. Perjuangan kali ini dilakukan  seorang Ibu di Inggris, Louise Adams. Ia mengalami pecah ketuban saat usia kehamilannya baru mencapai 22 minggu. Dokter mengatakan bahwa kesempatan hidup janin yang dikandungnya hanya mencapai 5%. Tak patah semangat, Louise mencari cara agar bisa mempertahankan janinnya.

Baca juga: Jika ketuban pecah dini

Ia pun menemukan bahwa ada beberapa Ibu yang sukses menjaga janin mereka dari kondisi minim air ketuban dengan cara banyak minum air putih.  Ya, air yang dikonsumsi ibu adalah sumber produksi cairan ketuban. "Masuk akal, kan, ketika saya banyak minum, cairan yang masuk diproses untuk melindungi janin,” ujarnya. Meskipun dokter mengatakan harapan hidup anaknya  sangat sedikit, Louise mengaku bisa merasakan janin di dalam kandungannya menendang.

Setelah kurang lebih enam hari dirawat di rumah sakit, Louise kembali ke rumah dan ia mendorong dirinya untuk minum lebih dari tiga galon sehari untuk mengejar kekurangan cairan ketuban yang hilang. Ia melakukan hal ini sepanjang 13 minggu. Tak mudah bagi Louise untuk mengonsumsi banyak air putih, belum lagi ia harus mengonsumsi rempah-rempah seperti cengkeh dan bawang putih untuk mencegahl infeksi akibat ketuban pecah dini.

Baca juga: Ketuban pecah dini, ini penyebab dan dampaknya

Akhirnya ia pun berhasil melahirkan anaknya yang diberi nama Joseph melalui operasi caesar. Lahir dengan berat sekitar 2,2 kilogram, Louise benar-benar gembira karena berhasil menyelamatkan anaknya. Cerita ini semakin membuktikan bahwa perjuangan Ibu sangatlah besar demi keselamatan anaknya. Lalu apa penyebab ketuban pecah dini saat hamil?

Irina Burd, MD, PhD, seorang profesor obgin di Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika mengungkapkan beberapa penyebab ketuban pecah terlalu dini. Penyebab umum yang terjadi adalah adanya infeksi pada rahim, leher rahim, serta bagian vagina. Selain itu, terlalu banyak tekanan pada kantung ketuban akibat volume air yang besar akan menimbulkan perenggangan pada kantung ketuban. Hal ini biasanya terjadi pada air ketuban yang terlalu banyak atau pada kehamilan kembar.

Baca juga: 85% pecah ketuban disebabkan infeksi

Riwayat kehamilan sebelumnya yang pernah mengalami ketuban pecah dini juga bisa berpengaruh pada kehamilan yang sekarang. Begitu pula kebiasaan merokok. Sebuah penelitian dari Duke University menyatakan, hampir 50% dari ibu yang diteliti mengalami pecah ketuban dini akibat infeksi bakteri di area ketuban yang pecah.