Tabloid-Nakita.com – Cairan ketuban merupakan kunci penting dalam kehidupan janin di dalam kandungan sebab perkembangan organ bayi didukung oleh cairan ketuban. Namun, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab dan gejala cairan ketuban sedikit. Jumlah air ketuban tidak hanya berkurang. Beberapa kondisi juga memungkinkan jumlah air ketuban berada di atas normal.
Baca juga: Cairan vagina yang keluar saat kehamilan
Pembentukan cairan ketuban terjadi setelah kantung ketuban diproduksi. Pada awalnya, tubuh Mama akan memproduksi air ketuban. Ketika janin menginjak usia 6 bulan, air ini akan digantikan oleh air seni janin. Mendeteksi rendahnya cairan ketuban sebenarnya agak sulit. Tidak ada gejala yang benar-benar dirasakan jika mengalami kondisi ini. Perubahan fisik tidak Mama rasakan jika air ketuban lebih rendah dari normal.
Salah satu gejala yang bisa dirasakan adalah keluarnya cairan secara konstan dari vagina. Mama juga bisa memerhatikan apakah perut Mama lebih kecil dari yang seharusnya. Cairan ketuban dengan jumlah sedikit akan menganggu gerakan janin sehingga mungkin Mama tidak merasakan ia menendang dan bergerak terlalu banyak. Mama dengan tekanan darah tinggi dan diabetes perlu waspada dengan kondisi ini.
Baca juga: Volume air ketuban yang normal
Mama harus segera membawa ke dokter sebab USG merupakan cara terbaik untuk memeriksa kondisi cairan ketuban ini. USG dapat mengukur jumlah cairan yang ada di dalam rahim. Lalu, apa yang biasanya menjadi penyebab cairan ketuban sedikit? Cacat janin bisa jadi penyebab sebab bisa jadi janin memproduksi urin dalam jumlah rendah. Artinya, ada fungsi saluran kemih dan ginjal yang tidak bekerja dengan baik.
Selain itu, Mama bisa jadi mengalami masalah dengan plasenta. Plasenta yang kurang berfungsi dengan baik akan menyebabkan janin berhenti memproses cairan tubuh. Kurang berfungsinya plasenta juga disebabkan kehamilan yang lewat dari jadwal yang diperkirakan. Berkurangnya jumlah cairan ketuban juga sangat mungkin disebabkan oleh kebocoran atau pecah ketuban. Kebocoran bisa berupa aliran yang kuat atau bahkan hanya menetes sedikit-sedikit saja.
Baca juga: Ketika ketuban pecah dini
Ternyata ada banyak hal yang memengaruhi kondisi cairan ketuban sedikit. Mengandung bayi kembar juga sangat mungkin menjadi penyebab cairan ketuban di bawah normal. Untuk itu, Mama yang sedang mengandung anak kembar ada baiknya lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter. Mama dengan risiko kehamilan tinggi juga sangat mungkin mengalami cairan ketuban dengan jumlah sedikit.
(Niken/New Kids Center)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR