Nakita.id – Duh, kok si kecil hanya mau makan nasi dengan satu macam lauk saja? Ia tidak mau makan makanan yang lain. Kondisi ini sangat mungkin terjadi pada si kecil yang susah makan. Masalah makan ini jadi masalah umum yang kerap terjadi. Apakah kondisi ini akan membahayakn gizinya? Apa yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi masalah ini?
Baca juga: 3 Penyakit Biang Anak Sulit Makan
Olivia Bennet Wood, seorang profesor gizi di Purdue University, Indiana mengungkapkan hanya mau makan yang itu-itu saja menandakan satu bentuk otonomi pada anak. Anak cenderung tidak mau makanan yang dipaksakan oleh Ibu, padahal ia punya kemauan sendiri dan menunjukkan bahwa ia bisa membuat keputusan makan sendiri. “Ibu tak perlu khawatir jika anak hanya mau makan itu-itu saja. Pada dasarnya anak tidak akan kekurangan gizi jika ia melakukannya dalam kurun dua sampai tiga hari saja. Justru, Ibu perlu melakukan pendekatan lebih agar ada jenis makanan lain yang ia senangi,” ujarnya.
Ada beberapa cara atau strategi yang mulai bisa lakukan untuk mengenalkan berbagai jenis makanan. Menurut Wood, banyak orangtua yang memang tidak mengenalkan berbagai jenis makanan sejak kecil sehingga anak juga tidak mengenal berbagai jenis makanan. Ini cara melakukan pendekatan yang bijak:
- Bawa si kecil ke pasar, warung basah, atau supermarket misalnya untuk menunjukkan padanya berbagai jenis bahan makanan yang ia konsumsi. Biarnya apa yang dipilih sendiri oleh anak akan dimakannya.
Baca juga: 5 Kebiasaan Ibu Ini Justru Membuat Anak Susah Makan
- Libatkan anak dalam proses persiapan memasak agar ia merasa bertanggung jawab atas makanan yang ia buat. Anak akan lebih mudah bangga dengan prestasi yang ia capai sehingga cenderung ingin makan makanan tersebut.
- Perkenalkan berbagai bahan makanandan menu dengan kesabaran. Tak selamanya anak akan langsung mengonsumsi makanan yang Ibu buat atau masak. Konsistensi akan membantu si kecil terbiasa dengan berbagai ragam makanan.
Baca juga:4 Masalah Makan yang Sering Dialami Anak Usia 4-5 Tahun Serta Solusinya!
- Situasi saat makan juga berpengaruh. “Orangtua harus memahami pendekatan tertentu untuk mengetahui penyebab anak jadi susah makan,” ujar dr. Rifan Fauzie, SpA, dalam tabloid Nakita Edisi 896. Anak juga mungkin saja bosan dengan apa yang disajikan. Lingkungan yang tidak nyaman akan membuat ia semakin menolak makanan yang disajikan dan cenderung memilih makanan yang sudah dikenalnya. Waktu makan yang menyenangkan dimulai dengan mengajak seluruh anggota keluarga makan bersama atau memilih alat makan yang menarik hatinya. Hal ini dapat menjadi cara efektif mengatasi anak yang maunya makan itu-itu saja.