Jangan Tunda-tunda, Usia Bisa Memengaruhi Kondisi Kehamilan, Lho!

By Deonisia Arlinta, Jumat, 17 Maret 2017 | 02:45 WIB
Hamil di usia 30-an berisiko melahirkan anak dengan down syndrome, diabetes gestasional, dan lain-lain. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Berapa usia Ibu saat ini? Sebaiknya, jika usia Ibu sudah "matang" dan siap untuk hamil dan melahirkan, Ibu tidak menundanya. Pasalnya, perempuan memiliki waktu biologis dan masa ideal berkaitan dengan kesiapan organ reproduksi serta kondisi mentalnya. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa usia memengaruhi kondisi kehamilan Ibu.

Lalu, apa saja yang bisa terjadi pada kondisi kehamilan berdasarkan usia sang ibu?

Kehamilan di bawah usia 20 tahun Hamil di usia yang terlalu muda sebenarnya  tidak disarankan untuk dilakukan. Perempuan usia di bawah 20 tahun akan lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan pada kehamilannya. Hal ini karena organ reproduksinya belum siap dan sempurna sehingga dapat mengganggu perkembangan janin.

Beberapa risiko yang bisa terjadi pada kehamilan di bawah usia 20 tahun antara lain tekanan darah tinggi, kelahiran bayi prematur, dan BBLR (berat bayi lahir rendah). Sementara, calon ibu akan berisiko mengalami kecemasan berlebihan dan depresi setelah melahirkan. Namun, hal yang paling dikhawatirkan adalah risiko kematian saat melahirkan karena pendarahan dan infeksi yang terjadi.

Kehamilan di usia 20-an Secara umum, puncak kesuburan perempuan terjadi saat berusia 24 tahun, dengan masa ideal hamil dan melahirkan di usia 20 tahunan. Kehamilan yang terjadi di usia ini lebih jarang mengalami gangguan kesehatan, baik pada ibu dan janin.

Pada usia ini, perempuan telah memiliki kematangan reproduksi, emosional, dan sosial. Risiko mengalami gangguan kesehatan saat hamil pun paling rendah, yaitu sekitar 15%. Setelah melahirkan pun, Ibu dengan usia ini relatif lebih memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, sehingga siap untuk selalu menyusui di malam hari dan tetap beraktivitas seharian penuh. Perempuan pun dikatakan lebih mudah beradaptasi dalam menjalankan peran sebagai istri dan ibu baru.

Kehamilan di usia 30-an Bagi Ibu yang hamil di usia 30 tahun-an, mungkin sudah memiliki finansial yang baik untuk mencukupi kebutuhan anak Ibu kelak. Sayangnya, sel telur yang dimiliki sudah mulai berkurang. Risiko gangguan kesehatan pun bisa terjadi, seperti melahirkan dengan anak Sindroma Down atau cacat kromosom, mengalami keguguran, preeklamsia, diabetes gestasional, dan mengalami kelahiran prematur dan BBLR.

Meski begitu, bukan berarti Ibu tidak boleh hamil di usia ini. Ibu hanya perlu memberikan perhatian yang lebih dengan melakukan kontrol secara rutin dan mematuhi saran dari dokter. Lakukan pula perencanaan dan persiapan kehamilan secara matang demi terjadinya kehamilan sehat bagi Ibu dan janin.