Apa yang Harus Dilakukan Pada Kunjungan Pertama Kontrol Kehamilan?

By Deonisia Arlinta, Jumat, 17 Maret 2017 | 04:00 WIB
Kontrol kehamilan setidaknya dilakukan empat kali selama kehamilan. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Hamil untuk pertama kali tentu merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi setiap perempuan. Terbayang bagaimana nanti harus menjalani kehamilan, melahirkan, ketika anak pertama kali berjalan, pertama kali berbicara, dan pengalaman pertama lain yang akan terekam jelas dalam kenangan Ibu. Namun sebelum itu semua terjadi, Ibu perlu melalui kontrol kehamilan untuk pertama kalinya.

Ibu mungkin akan bertanya-tanya, apa saja yang harus dilakukan saat melakukan kontrol kehamilan untuk pertama kali? Kontrol kehamilan sebenarnya harus rutin dilakukan, minimal empat kali, yaitu sekali di trimester pertama, sekali di trimester kedua, dan dua kali di trimester ketiga. Untuk kunjungan pertama, sebaiknya sudah dilakukan sedini mungkin sejak Ibu mengetahui positif hamil lewat hasil testpack.

Dari pemeriksaan kehamilan akan diketahui perkembangan kehamilan Ibu, bagaimana kondisi janin di dalam kandungan, serta ada atau tidaknya penyakit dan kelainan pada kehamilan agar bisa cepat ditangani sejak dini. Saat kunjungan pertama kontrol kehamilan, inilah beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan:

1. Anamnesi Proses ini merupakan pengumpulan informasi mengenai kondisi serta riwayat kesehatan Ibu.

2. Pemeriksaan fisik Dalam pemeriksaan ini, Ibu akan dicek berat badan, tekanan darah, denyut nadi, jantung, dan kondisi paru-paru.

3. USG (ultrasonografi) Proses ini sangat penting untuk mengonfirmasi usia kehamilan Ibu, terutama jika siklus haid tidak teratur. Selain itu, USG juga harus dilakukan pada kunjungan pertama kontrol kehamilan untuk memastikan ada-tidaknya janin dan lokasi kantong kehamilan.

4. Pemeriksaan laboratorium Untuk pemeriksaan laboratorium akan dilakukan pemeriksaan pada darah untuk mengetahui infeksi TORCH, kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia, golongan darah, serta rhesus. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan urine untuk mendeteksi infeksi saluran kemih.

5. Meresepkan asam folat Pentingnya asam folat pada ibu hamil, membuat dokter biasanya akan meresepkan asam folat saat kunjungan pertama yang dilakukan. Terdapat sekitar 400 mikrogram asam folat per hari hingga usia kehamilan 12 minggu. Asam folat sangat penting untuk menurunkan kejadian NTP (neural tube defect) atau kerusakan tabung saraf otak.