Pengobatan Rumahan untuk Anak, Boleh atau Tidak?

By Avrizella Quenda, Senin, 20 Maret 2017 | 04:40 WIB
Anak sedang sakit, bisakah lakukan pengobatan rumahan? (Avrizella Quenda)

Nakita.Id - Jika anak sakit demam, pilek, flu atau disengat lebah, orangtua biasanya hanya memberikan obat bebas atau reramuan tradisional, memberi minum lebih banyak, dan membujuknya untuk beristirahat. Pengetahuan tentang pengobatan anak di rumah kebanyakan diperoleh dari internet dan buku-buku. Selain sederhana dan alamiah, pengobatan rumahan ini juga bisa menghemat biaya.

Namun, belakangan terjadi banyak kasus kematian anak karena orangtua dinilai lalai membawa anak ke rumah sakit. Contohnya di Kanada, orang tua diadili karena memilih merawat sendiri anak mereka yang menderita meningitis ketimbang membawanya ke rumah sakit.  Sang anak pada akhirnya meninggal dunia.

Kasus-kasus semacam ini menjadi peringatan bagi orangtua untuk tidak mengandalkan pengobatan alternatif. Sebenarnya, bolehkah orangtua mengobati anak mereka di rumah? Kapan saatnya anak yang sakit dibawa ke dokter? Yang lebih penting, bagaimana kita tahu pengobatan tersebut aman?

Dr Joseph Gigante, seorang pengajar di Universitas Vanderbilt dan Monroe Carrell Jr. Children's Hospital di Vanderbilt memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Baca juga : Buat Obat Batuk Herbal Anak di Rumah

BOLEH PERCAYA TAPI HATI-HATI

Menurut dia, yang pertama harus diyakini adalah pengobatan rumahan atau perawatan homeopati itu tidak membahayakan. “Ada banyak pengobatan rumahan yang hanya sedikit manfaatnya bagi anak. Namun, jika orang tua merasa ingin berbuat sesuatu dan perawatan itu tidak membahayakan anak, saya rasa tidak ada masalah,” katanya.

Namun, ada sebuah situasi yang dinilai mengkhawatirkan dan berbahaya. “Ini ketika para orang tua memilih untuk tidak menggunakan terapi pengobatan tradisional yang dikenal efektif, dan malah memilih perawatan homeopati yang tidak efektif, sehingga mengakibatkan tertundanya pengobatan dan membahayakan, bahkan kemungkinan menyebabkan kematian anak mereka.”

Baca juga : Panduan Mengobati Anak Sakit Di Rumah

IDAI BELUM MEREKOMENDASIKAN

Sebuah artikel yang dimuat di situs IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyebutkan homeopati, terapi herbal, aromaterapi, akupuntur, refleksiologi, pijat, shiatsu, kiropraktik, osteopati dan penyembuhan spiritual memang belum terbukti secara ilmiah dapat menurunkan demam.

Meski begitu, Gigante mengatakan orang tua masih bisa mengobati anak di rumah untuk gejala-gejala dan penyakit-penyakit seperti batuk, pilek, bersin, sakit tenggorokan. Demam juga bisa diobati di rumah. Orangtua sering khawatir tentang demam, tetapi demam adalah respons terhadap infeksi.