Mengapa Bayi Bisa Berjerawat?

By Avrizella Quenda, Senin, 20 Maret 2017 | 04:13 WIB
Bayi sering mengalami gangguan ruam kulit yang menyerupai jerawat. (Avrizella Quenda)

Nakita.Id - Masih bayi tapi sudah berjerawat? Ternyata ini bukan hal aneh. Miriam Weinstein, seorang dokter kulit anak dari Hospital for Sick Children di Toronto menyebutkan bahwa bayi tidak selalu memiliki kulit sehat. Ruam pada kulit bayi sering diartikan sebagai jerawat yang dapat muncul dalam beberapa minggu pertama setelah lahir.

BISA DISEBABKAN JAMUR

Bintil-bintil merah kecil yang muncul di wajah dan tubuh bagian atas bayi sebenarnya disebabkan oleh jamur dari ragi yang secara alami terjadi pada kulit sensitif beberapa bayi. Kondisi ini juga bisa dinamakan cephalic pustulosis yang terjadi pada sekitar 20% bayi yang baru lahir.

"Ibu bisa mengobatinya secara medis dengan krim antijamur atau tunggu saja sampai hilang dengan sendirinya," kata Miriam. Usap wajah bayi mungil Anda sekali sehari dengan air hangat dan keringkan — ruam biasanya hilang ketika bayi berusia tiga atau empat bulan.

Baca juga : Trik Mengatasi Jerawat Pada Bayi

BISA DISEBABKAN FAKTOR HORMONAL

Meski sangat jarang, kasus jerawat sungguhan juga terjadi pada bayi. "Saya mungkin mengobati empat atau lima bayi dalam setahun untuk jerawat sungguhan," kata Miriam. Hal ini biasanya dimulai dari saat bayi menginjak usia tiga sampai enam bulan dan gangguan kulit pada wajah bayi ini berlangsung beberapa bulan selama dua tahun.

Biasanya jerawat-jerawat mulai muncul ketika bayi berusia tiga hingga enam bulan. Jerawat-jerawat ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga dua tahun. Kemungkinan dipicu hormon, jerawat pada bayi ini mirip jerawat remaja, lengkap dengan komedo terbuka yang berwarna putih dan komedo tertutup yang berwarna hitam.

Baca juga : Muncul Jerawat Pada Bayi Baru Lahir, Berbahayakah?

BISA HILANG SENDIRI

Namun tak perlu khawatir jika bayi Anda berjerawat.  Menurut Loretta Fiorillo, direktur dermatologi pediatrik di University of Alberta, jerawat bayi sering menghilang dengan sendirinya, Dalam kasus ekstrem, dokter anak mungkin meresepkan obat dalam bentuk diencerkan, seperti benzoyl peroxide atau antibiotik. "Produk antijerawat yang dijual bebas terlalu kuat untuk kulit halus bayi," kata Loretta.

Perawatan kulit bayi terbaik adalah menggunakan cairan pembersih yang lembut dan pelembab ringan dan menghindari krim oklusif (seperti petroleum jelly) yang dapat menutup pori-pori bayi. Dan, jangan sampai tergoda untuk segera melenyapkan jerawat-jerawat itu karena bisa menyebabkan infeksi dan meningkatkan risiko bekas luka yang permanen.