Nakita.id – Hamil kembar air tak ada hubungannya dengan hamil anak kembar, tetapi keduanya sama-sama membuat perut ibu jadi sangat membesar, di atas ukuran rata-rata. Bisa jadi Ibu mengalami kelebihan air ketuban atau yang dikenal dengan kehamilan kembar air. Kondisi ini terjadi akibat jumlah cairan ketuban lebih dari normal yakni sekitar lebih dari 2 liter. Ibu perlu mewaspadai bahaya di balik kondisi yang memiliki nama medis hidramnion ini.
Baca juga: Air Ketuban Berlebihan, Berbahayakah?
Perlu Ibu ketahui kondisi kehamilan ini bisa terjadi kapan saja. Bisa terjadi pada ibu hamil tiga bulan bahkan pada trimester akhir kehamilan. Menurut dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, air ketuban berlebihan sangat menganggu Ibu sebab membuat Ibu mengalami sesak napas dan perasaan yang tidak nyaman. “Sesak napas akan mengakibatnya kurangnya sirkulasi oksigen termasuk ke janin. Maka, kondisi ini perlu diobati atau ditindaklanjuti,” ujarnya dalam tabloid Nakita Edisi 95.
Lalu apa dampaknya bagi persalinan? Menurut dr. Judi, kehamilan kembar air bisa saja berakhir dengan persalinan normal jika Ibu bisa bertahan dan tidak ada keluhan hingga usia cukup bulan. Justru menurutnya, hidramnion biasanya berdampak pada setelah melahirkan karena bisa menimbulkan pendarahan. “Karena rahim mengalami perenggangan berlebih akan mengakibatkan kontraksi setelah melahirkan jadi berkurang. Rahim akan susah mengkerut dan berakibat pada pendarahan,” ujarnya.
Baca juga: Cairan Ketuban Harus Pas, Tidak Kurang atau Berlebih
Tak hanya memahami bahayanya cairan ketuban berlebihan, Ibu juga perlu paham hal-hal apa saja yang menyebabkan cairan ketuban berlebihan. Menurut Donna Freeborn, PhD, dari Medical Center of University Rochester masalah pencernaan janin bisa menyebabkan produksi berlebihan sebab produksi ketuban juga dipengaruhi oleh jumlah urine bayi. Penyebab lain seperti infeksi, masalah kesehatan pada Ibu dan kehamilan kembar juga turut berpengaruh.
Baca juga: Ketuban Pecah Dini, ini Penyebab dan Dampaknya
“Para Ibu hamil perlu peka terhadap kondisi ini agar ketika merasakan gejalanya bisa mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Donna. Salah satu tanda umum yang bisa Ibu lihat adalah pertumbuhan yang cepat dan terlalu signifikan dari rahim. Selain itu, perut yang tidak nyaman selama kehamilan bisa jadi tanda masalah pada air ketuban. Pemeriksaan USG menjadi cara utama untuk melihat apakah cairan ketuban normal atau tidak.