Kenali 3 Gangguan Mata yang Paling Umum Terjadi pada Anak

By Avrizella Quenda, Rabu, 29 Maret 2017 | 06:00 WIB
Kenali 3 Gangguan Mata yang Umum Dialami Anak (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Mampu melihat dengan baik sangat penting untuk perkembangan kognitif dan pembelajaran yang tepat untuk anak-anak, kata Tanya Sitter, seorang optometrist (ahli mata) di Olds, Alberta. Ia menunjukkan, sekitar 60 persen dari anak-anak dengan kesulitan membaca telah terdiagnosis mengalami masalah penglihatan.

Anak harus diidentifikasi jika mengalami masalah mata yang umum terjadi pada usia satu tahun dengan cara pengujian komprehensif. Pemeriksaan meliputi tes untuk koordinasi menggunakan senter pena, dan skringin untuk gangguan penglihatan dengan mengamatinya mengikuti sebuah objek dengan satu mata dan kemudian mata yang lainnya.

Baca juga : Ini Tanda Bila Si Kecil Mengalami Gangguan Mata

Kemudian, kondisi mata anak sebaiknya diperiksa lagi ketika memasuki usia 3 tahun dan kemudian rutin setiap tahun setelah menginjak usia 5 tahun, menurut Tanya. Berikut adalah tiga masalah mata yang umum terjadi pada anak-anak:

1. Mata malas atau juling

Strabismus, atau mata juling terjadi ketika satu mata bergerak keluar, ke dalam, ke atas atau ke bawah. Dalam kasus di mana mata juling, amblyopia menjadi kronis, yang juga dikenal dengan mata malas, juga dapat berkembang. "Mata malas disebabkan oleh penglihatan berkurang secara signifikan pada satu mata dan mempengaruhi sekitar 5 persen dari anak-anak," kata Tanya.

Kedua kondisi ini tidak terdeteksi saat dites. Kabar baiknya adalah gangguan mata ini dapat diperbaiki dengan menggunakan kacamata atau penutup mata sementara, terutama jika anak didiagnosis pada tahun-tahun prasekolah, sebelum otak belajar dan bekerja secara permanen.

2. Mata merah atau kering

"Computer vision syndrome adalah sesuatu yang sering saya lihat di kantor saya," kata Tanya. Terlalu banyak waktu bermain video game atau smartphone adalah penyebab umum pada anak-anak, sehingga anak akan sering mengeluhkan kondisi mata yang kering, merah, dan gatal. Cara menyembuhkan: Kurangi waktu layar dan terapkan aturan 20-20-20, menurut anjuran Tanya.

Aturan ini menerapkan waktu istirahat selama 20 detik setiap 20 menit untuk melihat 20 kaki jauhnya. Ini akan membuat mata anak bersantai dan mengembalikan pola berkedip normal, memberi pelumas pada mata. Obat mata yang dijual bebas juga bisa diteteskan untuk memberi tambahan pelumas — tapi lebih baik tanya dulu pada dokter mata atau apoteker sebelum penggunaan. 

Baca juga : 5 Jenis Infeksi Mata pada Bayi Serta Cara Mengatasinya

3. Kesalahan bias

Rabun jauh, yang berarti kesulitan untuk melihat jarak jauh paling sering terjadi pada anak-anak usia sekolah. Rabun dekat atau kesulitan penglihatan jarak dekat dan astigmatisme (kelengkungan mata yang mendistorsi penglihatan) juga masalah umum, dan ketiga masalah dapat diatasi dengan penggunaan kacamata. Perlu diingat bahwa ketika anak tumbuh - begitu juga matanya - resep obatnya cenderung berubah. Kunjungi dokter mata secara rutin setiap tahun untuk memastikan bahwa ia selalu melihat dengan kondisi terbaik.

Baca juga : 5 Gejala Penyakit Mata pada Anak

Tambahan, pink eye

Mata merah juga bisa menandakan pink eye (konjungtivitis), peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, atau alergi. Pink eye dapat dengan mudah menular, dimulai dari tangan yang mengucek-ngucek mata satu lalu mata yang lain ikut tertular; dari satu anak ke anak lain, begitu seterusnya. Dokter mata atau dokter anak dapat mendiagnosis dan memberikan resep antibiotik tetes jika perlu. Ajarkan anak untuk sering mencuci tangan dan menjauhi jari-jari tangan dari mata untuk menghentikan penyebaran.