Setiap 2 Menit, 1 Perempuan Meninggal Dunia Akibat Kanker Serviks

By Saeful Imam, Rabu, 29 Maret 2017 | 00:15 WIB
kanker serviks pembunuh nomor 2 kaum wanita (Saeful Imam)

Tema kampanye KICKS adalah ‘Melangkah Bersama Cegah Kanker Serviks’ setidaknya dengan tiga langkah. Pertama, memberi dukungan kepada program penatalaksanaan (skrining abnormal) dan vaksinasi HPV (BIAS). Kedua, memperluas jangkauan dan partisipasi dari perkumpulan medis dan non-medis dalam usaha melawan kanker serviks, terutama pemberian vaksin HPV. Dan ketiga, mengkoordinir gerakan serta kegiatan pencegahan HPV dan kanker serviks, termasuk vaksinasi. Teten Masduki mendukung penuh program pemberantasan kanker serviks. “Kita harus membangun kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan dini dan pencegahan yang selama ini terhitung amat rendah. Upaya ini efektif dengan melibatkan kerja bareng pemerintah, swasta, dan sekolah,” kata Teten.

Nantinya, program ini akan bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) dan Ibu Negara Iriana Jokowi. “Kami berharap ada endorsement untuk mempercepat masuknya vaksin HPV ke program vaksinasi nasional, mengingat vaksin HPV sudah masuk ke dalam program BIAS dan telah diproduksi di Indonesia,” kata Andrijono.

HOGI juga berharap, Ibu Negara dan OASE KK dapat ‘merangsang’ ibu-ibu Kepala Daerah untuk mewujudkan terselenggaranya program vaksinasi HPV di daerah masing-masing. “Dan pada ujungnya, dapat memperkuat kesuksesan program skrining dan vaksinasi HPV secara nasional,” jelasnya.

Program nasional vaksin HPV sangat mungkin mengingat Biofarma sudah mampu memproduksi vaksin HPV untuk kebutuhan dalam negeri dengan harga yang murah, hanya 20% dari harga sebelumnya atau sekitar 150 ribu rupiah per suntikan. Jika ada 2 juta anak perempuan usia 10 tahun di Indonesia, maka hanya dibutuhkan sekitar 600 milyar untuk program nasional vaksin HPV. “Kami menargetkan 75 ribu vaksin dapat didistribusikan, dalam kerja sama pemerintah, HOGI dan Biofarma sebagai produsen vaksin,” kata Prof. Andrijono.