Waspada Penyakit Bayi Baru Lahir yang Dipicu Kekurangan Vitamin K

By Avrizella Quenda, Senin, 10 April 2017 | 23:15 WIB
Pahami Penyakit Hemoragik Bayi Baru Lahir, Kondisi Kekurangan Vitamin K (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Pemberian vaksin sangat penting diberikan pada bayi yang masih rentan terhadap berbagai penyakit. Jika tidak, akan terjadi kisah malang seperti yang dialami seorang bayi yang berjuang hidup karena orangtuanya menolak pemberian vaksin vitamin K yang biasa diberikan pada bayi baru lahir.

Menurut KidSpot, bayi berusia lima minggu dari New South Wales itu mengalami kondisi yang sangat serius setelah bertahan dengan perdarahan otak lantaran tidak mendapatkan vaksin vitamin K. Akhir Maret lalu, bayi yang semula dirawat di sebuah rumah sakit di Lismore tersebut dipindahkan ke Lady Cliento Children’s Hospital di Brisbane dalam kondisi yang sangat serius. Jika pun mampu bertahan, kemungkinan bayi ini akan mengalami kecacatan.

Baca juga: Ini Daftar Vitamin Penting untuk Pertumbuhan Otak Bayi

Perdarahan otak yang dialami adalah hasil dari rendahnya kadar vitamin K dari tubuh si kecil. Kondisi kekurangan vitamin K dapat berkembang menjadi Newborn Haemorrhagic Disease atau penyakit hemoragik bayi baru lahir. Kondisi ini menyebabkan bayi mudah mengalami perdarahan, dari terlihat memar pada kulit, hingga perdarahan pada usus dan otak. Risiko terkena penyakit ini lebih besar pada bayi yang menyusu pada ibunya karena susu ibu mengandung hanya seperempat dari vitamin K.

Perdarahan biasanya terjadi pada hari kedua dan hari keempat setelah bayi lahir. Bayi juga biasanya akan muntah darah, buang air besar yang mengandung darah, serta berdarah di bagian tali pusat atau kencing berdarah. Kadang perdarahan juga terjadi di dalam otak atau selaput otak yang bisa menyebabkan sawan.

Baca juga: Apakah Bayi Perlu Suplemen untuk Memenuhi Kebutuhan Gizinya

Meskipun membahayakan, penyakit hemoragik bisa dicegah. Vitamin K membantu membekukan darah dan dianggap penting untuk mencegah masalah perdarahan pada bayi baru lahir. Sebab, semua bayi lahir dengan kadar vitamin K yang rendah, dan kekurangan vitamin ini pernah menewaskan sekitar 15 bayi per tahun di New South Wales. Peristiwa itu terjadi sebelum injeksi secara rutin yang dikenalkan pada tahun 1970-an berhasil mengurangi angka kejadian tersebut hingga hampir nol.

Orangtua yang mengikuti gerakan antivaksin seringkali menyarankan orangtua untuk menolak vitamin K dalam bentuk injeksi, karena menganggap lebih baik meminta vitamin K dalam bentuk oral. Sayangnya, vitamin K jenis ini tidak melindungi terjadinya perdarahan tahap lanjut, yang terjadi sekitar hari ke-28 hingga 30 dan akibatnya lebih serius.

Baca juga: Vitamin A Cegah Hamil Anggur

Kasus penolakan suntik vitamin K ini telah menjadi perhatian penuh dari pemerintah Australia, yang mendukung seluruh anak-anak untuk diberikan suntikan vitamin K mengingat manfaatnya besar bagi kesehatan bayi di masa mendatang. "Itu penting karena melindungi anak-anak melawan gondok, campak, herpes, batuk dan kondisi yang dapat menyebabkan kesakitan, atau, seperti yang kita lihat, tragedi nyata," papar Menteri Kesehatan Greg Hunt.

Tugas pemerintah lah untuk melindungi setiap warga khususnya anak-anak, dan orangtua seharusnya tidak menghalangi upaya tersebut. Jika tidak, artinya kita dengan sengaja menempatkan anak-anak untuk menanggung resiko penyakit tersebut.