Tabloid-Nakita.com- Tak ada yang meragukan, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Meski begitu, peneliti menemukan, setelah bayi mendapatkan makanan padat pertama mereka, atau usia mereka sudah melebihi 1 tahun, ada kemungkinan besar bayi memerlukan asupan vitamin D tambahan.
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi dan terus dilanjutkan hingga tahun kedua dengan makanan padat pendamping.
Baca juga: Hati-hati, jangan sampai telinga bayi kena ASI saat disusui. Ini akibatnya
Namun, melewati masa ASI eksklusif selama 6 bulan, peneliti menilai ASI tidak lagi memberikan cukup vitamin D, sehingga Canadian Paediatric Society , bahwa anak-anak yang masih diberi ASI hingga 1 tahun lebih perlu mengambil suplemen yang mengandung 400 Unit Internasional vitamin D setiap hari selama tahun pertama kehidupan.
"Kami tidak mengatakan bahwa ASI bukanlah sumber gizi terbaik, sayangnya, tidak semua ASI memiliki kandungan vitamin D yang cukup, terlebih untuk para ibu dan bayi yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang kurang," kata penulis studi Dr. Jonathon Maguire, seorang dokter anak dan peneliti di Rumah Sakit St Michael di Toronto.
Maguire dan rekan peneliti mempelajari kadar vitamin D pada anak-anak yang diberi ASI melebihi 1 tahun. Mereka menggunakan data dari sekitar 2.500 anak sehat yang berusia 1 sampai 5 tahun di Toronto.
Baca juga: Kenapa si kecil masih terlihat lapar seusai disusui? Apakah ASI saya cukup? Ini jawaban pakar
Para ibu juga diminta melaporkan berapa lama anak mereka telah diberikan ASI serta apakah mereka memberikan suplemen vitamin D tambahan. Lalu dokter mengumpulkan sampel darah dari anak-anak untuk melihat kadar vitamin D.
Hasilnya, anak-anak yang mendapatkan ASI lebih lama (melebihi 1 tahun) namun tak disertai dengan suplemen vitamin D, memiliki kadar vitamin D dalam darah yang semakin menurun.
Untuk setiap satu bulan tambahan pemberian ASI, kadar vitamin D yang tidak normal meningkat sebesar 6 persen, para peneliti melaporkan dalam American Journal of Public Health.
Bila kondisi ini terus berlangsung secara konsisten, peneliti memprediksi 16 persen dari anak usia 2 tahun yang masih mendapat ASI, namun tidak menerima tambahan vitamin D akan mengalami kekurangan vitamin D yang serius pada usia 3 tahun.
KOMENTAR