7 Hal yang Tak Perlu Dikhawatirkan Saat ke Dokter Kandungan

By Meisy Billem, Selasa, 18 April 2017 | 03:45 WIB
Ibu tak perlu mengkhawatirkan penampilan sekitar vagina saat bertemu dokter. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Ada beberapa hal yang mungkin dipikirkan oleh Ibu saat akan berkunjung ke dokter kandungan.  Bagaimana jika nanti harus membuka pakaian dalam saat akan dilakukan papsmear atau USG transvaginal? Bagaimana jika aroma vagina saya kurang sedap? Bisakah perawat saja yang melakukan pemeriksaan? Membayangkan itu saja, keringat sudah mengucur di kening Ibu. Apakah sebaiknya memilih dokter kandungan perempuan saja?

Untuk mengurangi kecemasan Ibu, berikut pesan dari beberapa dokter kandungan mengenai kekhawatiran Ibu. Apa yang mereka sampaikan akan membuat Ibu menyadari beberapa hal: dokter tidak peduli bagaimana penampilan area kelamin Ibu. Hal itu sama sekali tidak mengubah pendapat mereka tentang Ibu, kecuali bahwa Ibu bersikap terbuka dengan kondisi kesehatan Ibu.

Berikut ini hal-hal yang tak perlu dikhawatirkan saat berkunjung ke dokter kandungan:

1. Dokter tidak memerhatikan kerapian rambut kemaluan Ibu Malam sebelum jadwal kunjungan ke dokter kandungan, tiba-tiba Ibu menyadari belum merapikan rambut kemaluan? Jika menurut Ibu melepas celana dalam tanpa bersih-bersih membuat Ibu stres, lakukan apa yang ingin Ibu lakukan. Jika tidak pun tak masalah, karena dokter kandungan tidak akan memedulikan hal itu. “Ibu tidak harus mencukur bulu kaki atau rambut kemaluan,” kata Draion M. Burch, DO, dokter kandungan dan penasihat kesehatan seksual untuk Astroglide. “Saya tidak memperhatikan hal-hal tersebut.”

2. Tidak perlu khawatir dengan bau vagina “Pasien seringkali khawatir dengan bau vagina mereka, tapi saya sebenarnya malah khawatir dengan bau kaki mereka,” seloroh Burch. “Ketika seorang pasien melakukan pap smear, kakinyalah yang paling dekat dengan hidung saya.” Hm... benar juga ya. Pada dasarnya yang perlu Ibu ingat, dokter kandungan sudah bertemu dengan ratusan perempuan dengan berbagai kondisi tubuh, yang terbaik hingga yang terburuk. Mereka tak akan ingat bagaimana kondisi vagina masing-masing pasien.

3. Buang air besar saat melahirkan Begitu banyak perempuan takut buang air besar tanpa sengaja saat proses persalinan berlangsung, tetapi dokter tidak tidak peduli. “Hampir semua ibu hamil tanpa sengaja buang air besar saat mendorong keluar bayi mereka,” kata Leena Shankar Nathan, MD, profesor klinis di departemen kandungan dan kebidanan di UCLA. “Kami terbiasa dengan itu dan tahu cara menghadapinya. Jadi terimalah bahwa hal itu mungkin akan terjadi pada Ibu, dan tak usah khawatir jika terpaksa buang air besar di depan kami.” Dengan kata lain, tetaplah konsentrasi untuk mengejan saja ya, Bu.

4. Membatalkan jadwal kontrol karena menstruasi Mari kita luruskan satu hal: darah menstruasi tidak membuat dokter kandungan terganggu. Jadi jika Ibu salah menghitung tanggal dan mengalami menstruasi pada hari yang dijadwalkan kontrol, tak perlu menjadwal ulang. “Persalinan, terutama saat operasi caesar, cukup banyak mengeluarkan darah. Jadi saya dapat memastikan bahwa memeriksa pasien saat mens itu bukan masalah sedikit pun,” kata Mary Jane Minkin, MD, profesor kandungan dan kebidanan, serta ilmu reproduksi di Universitas Yale. Tapi pastikan untuk menghubungi dokter kandungan lebih dahulu jika Ibu datang untuk melakukan pap smear. Sebab beberapa tempat praktik menggunakan tes terbaru yang dapat memisahkan darah menstruasi dari sel-sel leher rahim, tetapi yang lain tidak.

5. Mengabaikan rasa gatal Ibu mungkin merasa canggung saat menjelaskan rasa gatal pada vagina. Tetapi Barb DePree, MD, direktur layanan perempuan di Rumah Sakit Holland di Holland, MI,  mengatakan bahwa Ibu justru harus menjelaskan secara detail keluhan Ibu, karena penjelasan Ibu dapat membantu pemeriksaan. “Jika Ibu mengalami gatal di sekitar vagina, sebenarnya tidak semua karena infeksi jamur,” katanya. “Ini lebih terkait dengan sesuatu yang menyebabkan iritasi, atau masalah kulit di sekitar vagina. Beberapa perempuan mengalami iritasi sejak berbulan-bulan bahkan tahunan sebelum melakukan pemeriksaan. Jadi jangan anggap remeh gatal dan iritasi!”

6. Dokter sudah memilih jenis kontrasepsi Jenis alat kontrasepsi yang sesuai berbeda untuk setiap perempuan, dan idealnya dokter kandungan akan memandu Ibu memilih metode yang tepat. Tetapi kenyataannya, dokter sudah memilih yang dianggap paling ideal:  IUD. Mengapa? Karena IUD aman, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan. Tentu ini solusi yang sama-sama menguntungkan bagi dokter dan pasien, kata Leah Torres, MD, dokter kandungan dan kebidanan di Salt Lake City. Dan Nathan setuju “IUD hormonal adalah kontrasepsi pilihan kami untuk pasien, karena mengurangi perdarahan dan kram, dan bahkan dapat mencegah kanker rahim,” jelasnya.

7. Terbuka dengan kehidupan seks Mengetahui tentang kehidupan seks Ibu, termasuk gaya bercinta (entah itu anal, vaginal, atau oral) dan apa pilihan jenis kelamin pasangan akan membantu dokter memberikan perawatan yang terbaik, kata Nathan. Tak perlu berbohong tentang berapa banyak pasangan seksual yang pernah dimiliki. “Kami di sini tidak untuk menghakimi,” katanya. “Kami hanya ingin membantu Ibu dengan skrining yang tepat untuk mendeteksi penyakit menular seksual  dan konseling tentang seks yang aman.”

Nah, Bu, itulah hal-hal yang tak perlu dikhawatirkan saat ke dokter kandungan. Semua yang Ibu cemaskan hanya ada dalam pikiran Ibu saja kok.