Tabloid-Nakita.com - Orangtua yang baru memiliki bayi pasti resah jika bayinya kuning. Apalagi jika mengetahui berbagai penyebab bayi kuning, entah karena kekurangan asupan ASI yang biasanya timbul di hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi ASI Mama belum banyak, atau karena bahan yang dihasilkan dalam ASI membuat kadar bilirubin meningkat. Bayi kuning (jaundice) juga disebabkan fungsi hati bayi baru lahir belum cukup baik dalam melakukan tugasnya.
Baca: 5 Penyebab Bayi Kuning
Apa yang akan dilakukan dokter dalam perawatan bayi kuning?
Pada prinsipnya, semua bayi baru lahir akan mengalami kuning. Hanya saja, tidak semua bayi kuning harus mendapatkan perawatan. Zat kuning yang membuat bayi kuning ini namanya bilirubin. Bilirubin dianggap normal kalau terjadi setelah 48 jam, kurang dari 2 minggu, dan kadarnya di bawah 12 mg/dl. Sedangkan yang berat, bila kadarnya lebih dari 20 mg/dl atau timbul tanda-tanda keracunan bilirubin, antara lain kejang.
Hati-hati, jika kadar bilirubin tinggi dan bayi kuning terlambat ditangani, akibatnya fatal. Paling banyak, bilirubin berlebih ini akan menyerang saraf pendengaran hingga pendengaran bayi jadi terganggu, meski mungkin tak sampai tuli. Fatalnya, jika sampai ke otak bisa membuat anak kejang, napas terganggu, dan meninggal, atau di kemudian hari perkembangan intelektualnya jadi kurang sempurna.
Baca: Kenali Ciri-ciri Bayi Kuning
Perawatan bayi kuning pada tahap awal adalah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kuningnya. Biasanya pada hari ketiga setelah lahir. Semua bayi baru lahir, kalau diperiksa kadar bilirubinnya lebih dari 2 mg/dl. Bila kadarnya rendah tak perlu diapa-apakan, bayi boleh dibawa pulang. Namun jika kadarnya berkisar 12-15 mg/dl, bayi kuning ini belum boleh pulang dan harus dirawat di RS untuk mencegah bilirubin naik sampai 20 mg/dl dan sampai ke otak.
Jika bayi baru lahir diperbolehkan pulang, bukan berarti kita lantas boleh tenang-tenang saja, lo. Pasalnya, dalam 2 minggu, si kecil masih bisa kuning. Jadi, perawatan bayi kuning harus tetap diperhatikan. Kalau bayi terlihat kuning, meski belum jadwal kontrol, harus segera dibawa ke dokter.
Baca: Tips Menyusui Bayi Kuning
Cara termudah untuk melihat bayi kuning atau tidak adalah melihat bagian putih mata. Jika kuningnya biasa saja, tak akan tampak warna kuning di mata atau hanya di kulit, tak perlu diapa-apakan. Namun bila tampak kuning di mata, segera bawa bayi baru lahir itu ke dokter untuk mengetahui jumlah kadar bilirubinnya.
Penyinaran bayi kuning
Pada perawatan bayi kuning selanjutnya, bayi akan dimasukkan ke dalam boks yang ada sinar birunya (blue light) dengan panjang gelombang tertentu. Penyinaran ini tak bisa dilakukan di rumah. Selain karena alatnya tak ada, kita pun tak tahu jumlah kadar kuningnya. Kadar kuning tetap harus diperiksa di RS/lab.
Baca: Mengapa Bayi Kuning Harus Disinar?
Tujuan penyinaran untuk bayi kuning adalah mengubah bilirubin di kulit yang tak larut dalam air menjadi larut dalam air hingga bisa dibuang lewat urin/keringat. Selama penyinaran, mata bayi kuning ditutup dengan semacam karbon untuk menghalangi sinar agar tak masuk ke mata. Pasalnya, di belakang bola mata ada retina yang peka sekali terhadap sinar yang terus-menerus.
Penyinaran bayi kuning dilakukan sepanjang hari dan berlangsung 1-2 hari. Si kecil akan dikeluarkan dari boks hanya bila pipis, BAB, atau diberi minum. Setelah penyinaran yang efektif, biasanya kadar kuningnya tak membahayakan lagi untuk otak bayi kuning.
Baca: Semua Bayi Baru Lahir Cenderung Kuning
Jika setelah menjalani penyinaran, ternyata kuningnya tak kunjung hilang, harus dicari penyebab bayi kuning. Mungkin saja penyebabnya karena lampu yang digunakan untuk penyinaran sudah tak terlalu efektif lagi, atau si bayi kurang begitu bagus minumnya hingga darahnya agak kental. Bisa juga karena si bayi terlalu sering dikeluarkan dari boksnya ketika sedang menjalani penyinaran. Misal, sang ibu merasa kasihan dan si bayi diberi minum sepanjang hari, akhirnya penyinaran untuk bayi kuning tak efektif. Kemungkinan lain karena kelainan enzim atau penyakit infeksi.
Agar perawatan bayi kuning berjalan sesuai harapan, selalu ikuti petunjuk dari dokter ya, Mam.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
KOMENTAR