Nakita.id - Menghadapi si batita yang sedang berkembang perlu trik tersendiri. Terkadang, butuh pendekatan yang tidak biasa supaya bisa menjadi metode pengasuhan yang tepat buat si Kecil. Tammy Gold, ahli parenting, pendiri dari Gold Parent Coaching, sekaligus penulis buku Secrets of the Nanny Whisperer, membeberkan beberapa trik pengasuhan unik yang bisa Ibu coba terapkan di rumah.
1. Hindari sering ucapkan kata "tidak" dan "jangan" Cobalah menggunakan kata-kata lain untuk mengungkapkan maksud Ibu pada si kecil, meski ini membuat Ibu harus lebih banyak memutar otak saat berbicara. "Sebaiknya, kata 'tidak' atau 'jangan' itu hanya diucapkan pada saat-saat penting saja," kata Gold (baca juga: Mengapa Anak Tak Mempan dengan Kata "Jangan"? Ini Kata Psikolog).
Boleh saja Ibu berkata "Jangan berkelahi" saat melihat si kecil berkelahi dengan kakaknya. Tapi, jika memungkinkan Ibu bisa menggunakan cara lain seperti, "Eh, ayo yang akur..." atau berkata "Kompornya panas, nanti tanganmu luka kalau menyentuh kompor."
"Si kecil tidak paham maksud Ibu ketika mendengar kata 'tidak' atau 'jangan ' tanpa disertai penjelasan lebih lanjut," jelas Gold. Kalau Ibu terlalu sering mengucapkan kata-kata itu, anak malah cenderung menirunya. Tanpa berpikir akan maksudnya, ia akan berkata "tidak" atau "jangan" untuk segala hal.
2. Ajak si batita bicara seolah-olah dia sudah besar Menganggap anak masih kecil cenderung membuat Ibu berbicara padanya dengan bahasa anak, bahkan menggunakan baby talk atau menirukan gaya bicara anak. Padahal, studi memperlihatkan bahwa mengajak si batita bicara tanpa menggunakan baby talk bisa mendorong perkembangan otak serta mengembangkan kosa katanya (baca juga: Ternyata, Ada Cara Gampang Meminta Anak Berhenti Merengek).
Menurut Gold, orangtua sebaiknya sering berbicara pada anaknya. "Apa pun yang dibicarakan, yang penting berbicara dengan anak," katanya. "Ibu bisa berkata, betapa panasnya cuaca hari itu atau memberitahu bahwa Ibu akan mengganti bajunya." Anak-anak butuh penjelasan apa yang sedang terjadi sebab ini akan mendorong mereka untuk memberi respons nantinya. Berbicara dengan si kecil akan mendorongnya untuk lebih cepat berbicara.
3. Stop pakai popok Ingin si kecil terlepas dari popok sekali pakai? Biarkan dia beraktivitas tanpa popok dan ajaklah ke kamar mandi secara berkala. Dengan begitu, si kecil pun akan didorong untuk belajar memahami dan mengkomunikasikan kebutuhan untuk buang air.
Bila hal ini rasanya berat untuk dilakukan, Gold menyarankan Ibu untuk menunggu hingga si kecil sudah siap untuk buang air secara mandiri. Jadi, mereka juga akan belajar seperti apa proses yang terjadi sebelum ia harus pergi ke kamar mandi.
4. Digigit? Balas dengan menggigit Si kecil sering melampiaskan kemarahannya dengan menggigit Ibu? Trik yang cukup unik adalah dengan membalas gigitannya dengan menggigitnya balik. Tapi, Gold tidak sependapat dengan efektivitas trik ini. "Ini hanya membuat anak jadi yakin bahwa menggigit itu boleh dilakukan," katanya (baca juga: Langkah Atasi Batita yang Senang Menggigit).
Gold menyarankan Ibu untuk memberlakukan aturan time-out jika si kecil sering menggigit orang. Atau, coba berikan mainannya dan katakan, "Silakan kamu gigit bola mainan ini, tapi bukan Ibu."Inti dari trik ini adalah untuk mengalihkan perhatian dan mengarahkannya pada tindakan lain yang lebih aman.
Nah, mana dari metode pengasuhan unik ini yang kira-kira cocok untuk diterapkan pada si kecil?