Nakita.id - Kemunculan teknologi seperti komputer, komputer tablet, dan telepon pintar tak dapat dipungkiri telah memudahkan pekerjaan dan juga pendidikan, terutama dalam hal catat-mencatat. Menulis tangan pun semakin jarang dilakukan. Padahal, aktivitas menulis tangan mempunyai dampak yang sangat penting dalam perkembangan anak.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Princeton University dan University of California, Los Angeles, anak-anak yang jarang menulis tangan ternyata mengalami penurunan kekuatan otak. Dalam beberapa studi yang mereka lakukan, ditemukan perbedaan yang signifikan dari murid-murid yang mencatat dengan cara menulis tangan, dengan anak yang membuat catatan dengan cara mengetik di dalam kelas.
Murid yang mencatat dengan menulis tangan ternyata masih dapat mengingat dan mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Tidak hanya itu, anak-anak yang terbiasa menulis tangan juga menunjukkan sikap mudah terbuka dan memahami ide-ide baru.
Hal senada juga ditemukan oleh psikolog pendidikan dari University of Nebraska, Kenneth Kiewra. Dia mendapati bahwa murid-murid yang mencatat dengan tulisan tangan dapat menjelaskan ulang pelajaran yang dicatatnya. Mereka pun terlihat lebih mampu mengorganisir ilmu yang didapatkan saat disajikan dalam bentuk grafik dan tabel, dibandingkan murid yang mencatat menggunakan laptop.
Masalah lain dengan mengetik catatan adalah kemampuan untuk menuliskan apa yang disampaikan oleh si pengajar. Murid yang mencatat sambil mengetik dapat membuat hal-hal yang singkat, namun mengetik dapat membuat murid tidak mendapatkan intisari dari pelajaran yang diberikan.
Murid yang membuat catatan dengan tulisan tangan akan memproses pelajaran dan menuliskannya ulang dengan cara yang mereka mengerti. Artinya, murid-murid ini mendapat keuntungan karena bisa membuat konsep mengingat dalam jangka panjang.
Karenanya, kebiasaan menulis tangan harus diterapkan pada usia dini. Terlebih, peneliti dari University of Indiana menemukan perbedaan signifikan dari anak berusia lima tahun yang terbiasa menggunakan komputer dengan yang menulis. Saraf otak anak-anak yang terbiasa menulis dengan tangan ternyata memiliki lebih banyak kegiatan seperti otak kaum dewasa.