6 Cara Agar Batita Duduk dan Mau Makan

By Avrizella Quenda, Jumat, 5 Mei 2017 | 05:22 WIB
6 Cara Agar Batita Duduk dan Mau Makan (Avrizella Quenda)

3. Tekankan pada semangat kemandirian anak

Anak mendambakan kemandirian pada usia ini. Gunakan itu untuk keuntungan Ibu pada waktu makan dengan meminta bantuannya dalam memilih bahan-bahan makan malam di supermarket atau toko bahan makanan. Selain itu, biarkan anak membantu menyiapkan makan malam di dapur. Dina menyarankan untuk membuat menu makanan yang penuh warna-warni dan pilih sayuran merah seperti paprika dan makanan penutup berwarna merah yang sehat seperti semangka.

4. Campurkan makanan favorit dengan makanan yang baru

(Baca juga : Anak Sulit Makan. Ini Solusinya)

Usahakan selalu menyajikan makanan favorit anak di piringnya, apalagi di samping makanan yang baru. Ini bekerja sangat baik jika anak malu mencoba hal baru, kata Dina. Tambahan saus-saus rasa yang sehat juga bisa mendorong si pemakan lamban atau mudah terganggu. Dina menyarankan untuk memberikan anak saus apel tanpa pemanis, yogurt, hummus, jus buah, dan saus tomat buatan sendiri. Meriahkan pula tampilan di piring anak, seperti menggunakan pemotong kue untuk membuat bentuk yang menyenangkan atau menyiapkan makanan dalam porsi berukuran kecil yang menggemaskan.

5. Atur ritual makan malam bersama di meja makan

Ciptakan sedikit ritual pada saat batita bermain dan saat makan. Natalia merekomendasikan mencuci tangan dan nyanyian pendek, doa, atau apapun yang sesuai dilakukan di keluarga Ibu. Letakkan anak di kursi tinggi yang nyaman. Dan jangan lupa untuk menyingkirkan smartphone, tablet dan televisi. Menjadi contoh dan teladan dengan duduk di meja dengan anak bisa memudahkan anak untuk mengikuti perilaku orang tua, yang juga diharapkan oleh Ayah dan Ibu.

(Baca juga : Begini Cara Agar Anak Mau Makan Makanan Bergizi dengan Sukarela)

6. Jadilah konsisten dan fleksibel

Konsistenlah dalam menjadwalkan waktu makan dan waktu makanan ringan yang seimbang dengan makanan sehat yang baru dan makanan favorit, kemudian biarkan anak memutuskan apa dan berapa banyak ia ingin makan. Menekan anak-anak untuk makan lebih banyak kemungkinan akan menjadi bumerang, jadi fokuslah untuk tetap melakukan rutinitas dan bersikap terus-menerus dengan sajian menu makanan sehari-hari. "Pemilih makan hanya fase, jadi hanya bertahan sebentar, itu akan berlalu," Dina meyakinkan. Jangan buat anak stres karena kebiasaan makan, ketahuilah bahwa nafsu makan anak yang tidak konsisten adalah normal.