Ini Yang Terjadi Kalau Terlalu Heboh Menimang Bayi

By Sri Haryati, Kamis, 4 Mei 2017 | 02:15 WIB
Risiko mengguncang bayi. (Santi Hartono)

Perdarahan yang paling sering terjadi adalah perdarahan pada permukaan otak (hematoma subdural). Adapun gejala-gejala yang ditemukan pada bayi tersebut antara lain, tampak lemas, rewel, muntah, tidak dapat mengisap atau menelan dengan baik, asupan menurun, tubuh tampak kaku, tidak dapat mengangkat kepala, tidak dapat memfokuskan mata atau mengikuti gerakan, kejang, sulit bernapas, tampak biru, dan penurunan kesadaran.

BERDAMPAK KEBUTAAN HINGGA KEMATIAN

Kerusakan otak yang terjadi sering tidak dapat diperbaiki, dan sekitar 1 dari 4 kasus dapat menyebabkan kematian. Bilapun terselamatkan nyawanya, beberapa efek jangka panjang bisa juga terjadi. Antara lain, kebutaan parsial atau total, gangguan pendengaran, sering kejang, keterlambatan perkembangan, gangguan  intelektual, kesulitan belajar dan bahasa, gangguan dalam atensi dan memori, retardasi mental berat, disfungsi motorik (kelemahan otot dan kelumpuhan), serta cerebral palsy.

Baca juga: Ini Yang Terjadi Pada Otak Anak Bila Orangtua Membentaknya

 Dampak lainnya,  risiko perdarahan pada retina mata (bagian mata yang bertugas mengirimkan gambar ke otak) bisa menyebabkan kebutaan. Selain kerusakan pada daerah otak dan mata, cedera juga dapat terjadi pada saraf tulang belakang terutama daerah leher. Pada bayi sering ditemukan tanda kekerasan lainnya, misalnya patah pada tulang iga dan tulang panjang (tangan dan kaki), memar pada daerah kepala, leher, dan dada, serta cedera pada daerah perut. Oleh sebab itu, mari kita menjaga buah hati kita dengan cara menata hati agar lebih sabar menghadapi kerewelannya. (*)

Baca juga: Benturan Di Kepala Anak Memengaruhi Kecerdasan