Ini 6 Kekhawatiran Orangtua Bila Anak Diasuh Kakek Neneknya

By Saeful Imam, Kamis, 18 Mei 2017 | 22:30 WIB
Ada 6 Kekhawatiran Orangtua Bila Anak Diasuh Kakek Neneknya (Saeful Imam)

Nakita.id - Bila Ibu dan suami adalah dua orangtua yang sama-sama bekerja di luar rumah selama berjam-jam, tak jarang bila bayi sering diasuh oleh kakek-neneknya. Terkadang, bisa saja Ayah dan Ibu tidak punya banyak waktu untuk melihat buah hatinya selama berhari-hari karena sedang berada di luar kota. Mungkin ada rasa khawatir tentang kemungkinan implikasi dirinya tumbuh tanpa kedua orangtuanya. Tapi inilah alasan mengapa Ayah dan Ibu bisa merasa tenang.

1. "Anak akan lebih dekat dengan kakek-neneknya daripada orangtuanya."

Kenyataannya: Seorang anak mampu membangun ikatan dengan lebih dari satu orang. Jadi, memiliki hubungan dekat dan penuh cinta dengan kakek dan neneknya tidak berarti ia cenderung tidak terikat dengan Ibu. Setiap ikatan menambahkan sesuatu yang istimewa untuk kehidupan si kecil. Berbahagialah bahwa ia memiliki begitu banyak orang dewasa yang menyayangi dan mencintainya dalam hidupnya.

(Baca juga : Ayah Akrab dengan Bayi (2))

2. "Anak tidak akan memikirkan kita sama sekali saat kita berada di luar pandangannya."

Kenyataannya: Ada banyak cara untuk tetap berhubungan dengan anak saat Ibu sedang bekerja. Misalnya, Ibu bisa menelepon atau Facetime selama waktu istirahat. Ini akan membuat Ibu tetap terhubung dengan kegiatan anak sehari-hari tanpa perlu bertemu langsung.

3. "Anak akan merasa tidak nyaman di rumah kita saat kita merawatnya."

Kenyataannya: Memang benar, jika anak terbiasa dengan cara kakek dan neneknya dalam melakukan sesuatu. Tapi anak kecil bisa beradaptasi. Jangan terlalu memikirkan hal negatif bahwa ia tidak terbiasa dengan kita saat berada di rumah. Misalnya, usahakan mandi, ganti pakaian, beri makan dan main dengannya, meski sudah kelelahan di penghujung hari. Ini membantu anak menjaga hubungan tetap kuat dengan kita.

(Baca juga : Orangtua vs Pengasuh, Bagaimana agar Ibu dan Ayah Tetap Nomor Satu di Mata Anak)

4. "Anak tidak akan pernah memiliki waktu berkualitas bersama kita."

Kenyataannya: Ini sepenuhnya terserah pada Ibu. Kita dapat memiliki waktu berkualitas dengan anak jika kita dan suami mencurahkan waktu kerja untuk kehidupan keluarga. Akhir pekan dan masa liburan memberi kesempatan ideal bagi Ibu dan keluarga kecil untuk berbagi aktivitas, baik di rumah maupun di luar rumah. Tidak perlu rumit atau mahal. Ibu bisa berjalan-jalan di taman atau bermain game di rumah. Yang penting adalah kita rileks dan menikmati waktu bersama satu sama lain.

5. "Anak akan sangat dipengaruhi oleh cara kuno kakek neneknya."

Kenyataannya: Tentu saja, anak kecil dipengaruhi oleh sikap pengasuhnya. Tapi, jika Ibu khawatir dengan aspek pengasuhan yang telah dilakukan kakek-neneknya, maka bicaralah dengan kakek-nenek tentang hal itu. Ungkapkan pikiran Ibu dan mintalah kakek-nenek dengan bijaksana untuk mengubah gayanya. Mereka mungkin akan menanggapi permintaan Ibu secara positif saat mereka memahami sudut pandang kita.

(Baca juga : Jangan Sampai Anak Merasa Tidak Dicintai)

6. "Anak akan membenci kita sepanjang sisa hidupnya."

Kenyataannya: Jangan salah menanggapi bahwa anak tidak senang dengan pengaturan asuhan saat Ibu sedang bekerja. Mungkin ia memiliki waktu yang indah bersama kakek dan neneknya. Jika ia lebih suka bersama Ibu, ia akan senang menghabiskan akhir pekan bersama-sama ayah dan ibunya sebagai keluarga.