Deterjen cucian mengandung zat yang bisa menyebabkan dua jenis masalah kulit:
Iritasi
Ruam gatal merah biasanya terjadi setelah ada kontak. Paparan deterjen yang terlalu banyak, misalnya, mencuci pakaian tanpa sarung tangan membuat Ibu rentan terhadap kulit gatal, kering, pecah-pecah dan sakit karena efek iritasi deterjen.
(Baca juga : Ini Cara Benar Membersihkan Botol Bayi)
Dermatitis kontak alergi
Untungnya, alergi murni akibat deterjen sangat jarang, kurang dari 1 persen. Ini mungkin akibat wewangian, pewarna atau pengawet dalam deterjen, tapi biasanya hanya muncul setelah beberapa hari. Entah karena iritasi atau alergi terhadap deterjen, ruam gatal merah pada kulit mungkin muncul.
Area yang umum terkena adalah lengan dan tungkai, terutama pada lipatan kulit seperti ketiak, siku atau bagian belakang lutut, tempat pakaian berada dalam kontak yang lebih dekat dengan kulit. Jika parah, ruam ini bisa menjadi mengerikan dan mengeluarkan cairan, sehingga perlu menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi.
5. Dapatkah Ibu mencuci pakaian bayi disatukan dengan anggota keluarga lainnya?
Ya, jika Ibu telah memilih deterjen dan pelembut yang bebas dari aroma, pemutih dan pewarna, maka bisa digunakan pula untuk mencuci pakaian semua orang, termasuk bayi. Ibu tidak perlu mencuci pakaiannya secara terpisah.
(Baca juga : Salah Mencuci Botol Susu Sebabkan Bayi Sakit)
6. Haruskah Ibu selalu mencuci baju baru bayi sebelum dipakai?
Ya, karena itu akan membantu menghilangkan residu kimia potensial dan mengurangi risiko alergi.