Nakita.id - Mencuci pakaian bayi dengan cara yang salah bisa membuatnya lebih rentan terhadap sensitivitas kulit atau pemicu alergi. Namun, menurut Dr Stephanie Ho, seorang ahli dermatologi konsultan di Stephanie Ho Dermatology mengungkapkan ada perlu Ibu ketahui dalam mencuci pakaian bayi.
1. Haruskah menggunakan deterjen dan pelembut kain khusus bayi?
Jika batita Ibu memiliki kulit sensitif atau Ibu cemas dengan iritasi atau alergi dari deterjen, cara terbaik memang menggunakan deterjen atau pelembut dengan formula yang lembut. Bahan pencuci ini kerap dilabeli “bebas pewangi” dan “bebas pewarna. Alergi atau sensivitas sering disebabkan wewangian atau pewarna yang biasa digunakan dalam deterjen dan pelembut.
(Baca juga : 8 Cara Aman Mencuci Botol Susu Bayi)
Deterjen yang dipasarkan untuk keperluan bayi biasanya bebas dari parfum, pewarna dan bahan pengawet, jadi lebih aman digunakan si kecil. Gunakan deterjen hanya pada jumlah yang disarankan, dan pertimbangkan untuk mencuci pakaian sebanyak dua kali untuk memastikan semua residu deterjen dikeluarkan.
2. Seberapa sering Ibu harus mencuci seprei dan mainan bayi?
Untuk membersihkan seprei bayi, gunakan air di atas suhu 55 derajat C. Mainan lembut anak juga harus dibersihkan setiap minggu. Karena tidak mudah membersihkan mainan dengan benar, sebaiknya jauhkan mainan tersebut dari tempat tidur bayi jika ia memiliki kulit sensitif, eksim atau alergi.
Tungau debu rumah juga bisa memperparah eksim yang biasanya bersarang di karpet, atau gorden tebal. Pastikan untuk mengganti dan membersihkannya sesering mungkin. Tungau debu rumah bisa dihilangkan jika dicuci dengan air bersuhu di atas 55 derajat C. Rendam cucian selama empat jam di air hangat dengan deterjen sebelum dicuci.
(Baca juga : Cara Benar Mencuci Pakaian Bayi)
3. Ibu sering melapisi sweater di baju bayi. Haruskah Ibu mencuci sweater setelah setiap penggunaan?
Sweater bayi yang telah dikenakan di atas pakaian lain tidak perlu dicuci setiap saat, kecuali ada tumpahan, keringat atau kontak dengan asap.
4. Bayi mengalami ruam. Bagaimana Ibu bisa tahu apakah itu disebabkan oleh deterjen cucian?
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR