7 Kiat Sederhana Membentuk Kreativitas Anak di Rumah

By Ida Rosdalina, Minggu, 21 Mei 2017 | 10:10 WIB
Ternyata, Ini Manfaat Imajinasi Untuk Anak (Gisela Niken)

Nakita.id - Kreativitas — menggunakan imajinasi untuk mendapatkan ide atau membuat sesuatu yang baru — adlaah salah satu kualitas paling berharga yang hanya dimiliki manusia. Berpikir inovatif akan membuat anak-anak kita berhasil dalam usaha apa pun yang mereka pilih, dan lebih sering kita mendorong aktivitas kreatif selama tahun-tahun pembentukan mereka, lebih nyaman dan percaya diri mereka dalam membagi ide dengan orang lain. 

Umumnya, orang tua tidak harus mengajari anak menjadi kreatif. Kebanyakan anak nampaknya memiliki naluri alami untuk itu. Jika kita beri dia alat dan membiarkannya, si kecil akan berkreasi dengan sesuka hati mereka. Namun, jika ada hal-hal yang menghalanginya, seperti ketakutan, waktu, hiburan pasif, dan sebagainya, sudah saatnya Ibu dan Ayah membantunya. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu membentuk kreativitas anak di rumah:

(Baca juga : Kiat Agar Si Kecil Jadi Anak Kreatif)

1. Berinvestasi dalam mainan-mainan kreatif anak

Mainan-mainan anak seperti balok kayu susun, lego dan sejenisnya ternyata efektif membentuk kreativitas si kecil di rumah. Mainan ini juga bisa digunakan bertahun-tahun dan bisa diwariskan turun-temurun.

2. Pastikan persediaan yang dibutuhkan anak mudah diakses

Sediakan perlengkapan seni dan kerajinan yang bisa diakses anak-anak setiap saat, bersama dengan alas besar untuk menjaga kebersihan dan mendukung karya anak. Ibu tidak harus mengeluarkan anggaran besar untuk persediaan ini. Berikan anak-anak peralatan, seperti gunting, selotip, dan spidol, untuk  membuat karya daur ulang.

3. Beri Mereka Waktu dan Ruang yang Bebas

Banyak orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya les ini dan itu sebagai upaya untuk membentuk kreativitas mereka. Membangun keterampilan-keterampilan dalam cara yang metodis sangat berharga, tapi kita tidak seharusnya mengebu-gebu dalam membantu anak kita mengembangkan keterampilan sehingga kita abai untuk memberi mereka waktu dan ruang agar mereka bebas mengeksplorasi imajinasi. Kreativitas membutuhkan ruang untuk bernapas. 

.(Baca juga : Permainan Kreatif Anak 4-5 Tahun)

4. Ajukan pertanyaan tentang kreasi-kreasi anak.

Anak-anak memiliki proses pemikirannya sendiri, dan kita tidak dapat selalu melihat apa yang anak pikirkan hanya dengan melihat sesuatu yang telah ia buat. Setelah anak memberikan penjelasan mengenai proses dan gagasan di balik pembuatan karyanya, lalu Ibu barulah akan mengerti bagaimana pendapat anak. Ajukan pertanyaan juga untuk menunjukkan minat yang lebih besar terhadap apa yang telah ia lakukan atau memujinya, "Wow, itu keren!"

5. Bagikan ide dan lakukan brainstorming.

Kreativitas lebih dari sekadar ekspresi artistik. Orang bisa kreatif dengan matematika, sains, coding komputer, dan setiap usaha lainnya. Menjadi kreatif berarti menemukan ide baru atau meletakkan sesuatu bersama-sama dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kita dapat mendorong kecerdasan dan pemikiran kreatif semacam itu dengan berbagi dan membangun gagasan bersama anak-anak dalam aspek kehidupan yang berbeda. Tahan sesi brainstorming atau tukar pikiran antarkeluarga dan dorong partisipasi semua orang. Bantu anak-anak melihat bahwa berbagi gagasan tidak menakutkan.

6. Biarkan anak melihat orang tuanya kreatif.

Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang orang tua lakukan daripada apa yang orang tua katakan, dan jika Ibu memberi contoh bagaimana cara untuk mengeksplorasi kreativitas diri sendiri, maka anak-anak akan menerapkan contoh itu. Biarkan anak melihat Ibu mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen sampai berhasil. Biarkan ia melihat Ibu membuat kesalahan dan belajar menikmati proses kreatif orangtuanya.

(Baca juga : Kebiasaan Orangtua yang Bikin Kreativitas Anak Berkembang)

7. Berikan umpan balik yang menggembirakan, bukan kritik.

Tentu, anak-anak perlu belajar menghadapi kritik, tapi tidak dari orang tuanya dan bukan tentang sesuatu yang telah ia ciptakan dari usahanya sendiri. Peran kita di sini adalah sebagai pendukung, bukan hakim.

Kreasi anak-anak tidak selalu bagus, tapi jika anak telah meluangkan waktu dan berusaha membuat sesuatu, lalu bangga akan hal itu, maka usahanya harus dihargai. Pujilah ciptaan anak tanpa mengkritisi isinya. Selalu temukan sesuatu yang positif untuk dikatakan. Dukungan adalah guru yang jauh lebih baik daripada kritik.

Membina lingkungan kreatif di rumah adalah salah satu cara untuk menanamkan pada anak-anak keterampilan dan pola pikir kreatif di masa depan. Hal ini juga bisa membuat kehidupan rumah jauh lebih menyenangkan. Selamat mencoba, Bu!